Tiang Listrik Dicabut Sepihak, 8 Pekerja PLN Disandera Warga

FERRY ARBANIA
By -

Laporan: Ferry Arbania/Memorandum

Sumenep, Memo
Sebanyak delapan orang pekerja PLN, pada Jum’at (19/10)  pagi di sandera oleh masyarakat Dusun Paraddaan, Desa Lanjuk, Kecamatan Manding, Sumenep.

Peristiwa itu terjadi karena diduga adanya pencabutan sejumlah tiang listrik oleh petugas tanpa pemberitahuan terlebih dulu. Tindakan para pekerja PLN itu tak ayal membuat warga setempat marah dan langsung melakukan penyanderaan.


“ Kami sendiri merasa heran, apa sih maunya para petugas PLN itu yang tanpa permisi langsung mencabuti tiang listrik di desa kami. Ini yang kemudian memicu amarah warga kami dan langsung melakukan penyanderaan terhadap 8 pekerja PLN itu”, kata Abd. Rachem, Kepala Desa Lanjuk, Keamatan Manding, Sumenep.

Ia menjelaskan ada sekitar 13 tiang listrik yang sudah dicabut secara sepihak dan diangkut oleh para pekerja PLN. Hanya ada satu tiang yang belum terangkut, karena aksi mereka keburu dihadang massa.

“Wajar saja kalau warga kami marah seperti itu. Karena di desa kami listrik belum terpasang. Masak saya sebagai kepala desa saja tidak dihargai, tidak pamit dan langsung main bongkar begitu”, imbuhnya.

Ditambahkan Rachem, keberadaan tiang listrik itu sebenarnya sudah dipasang mulai tahun 1997 silam, yang disertai dengan pemasangan kabel namun sampai detik ini belum ada aliran listrik.

“Waktu pemasangan tiang listrik, warga kami dimintai dana pastisipasi sebesar Rp.55 ribu per kepala keluarga atau KK. Dan sekarang malah boro-boro main cabut tiang listrik tanpa kami menikmati penerangannya”, ujarnya menambahkan.

Persoalan ini mendapat perhatian serius dari Babinkamtibmas setempat dan berencana untuk mengumpulkan semua pihak terkait di Mapolsek Manding, diantaranya Kepala Desa Lanjuk, pekerja PLN, perwakilan warga dan penanggung jawab PLN Ambunten.

“Kami upayakan masalah ini diselesaikan dengan solusi terbaik tanpa menimbulkan kericuhan. Kami hanya memediasi agar tidak terjadi kericuhan sedang keputusan final dalam perkara ini ada ditangan PLN Pamekasan”, katanya menerangkan. (fr/yy)