Dua Oknum Guru Kepergok Mesum Di Hotel

Dua Oknum Guru Kepergok Mesum Di Hotel

Guru konon harus di-’gugu dan ditiru’ (Dicontoh dan ditiru-Red). Namun, dua oknum guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) ini, jelas tak bisa menjadi tauladan layaknya seorang guru. Keduanya justru bermuat mesum disaat jam kerja. Keduanya terkena razia Satpol PP Kabupaten Kebumen di sebuah hotel di Gombong Kebumen, Rabu (19/11) siang. Dua oknum guru PNS tersebut yakni Ss (44), salah seorang guru pria yang mendapat tugas tambahan sebagai kepala SD di Kecamatan Ambal dan Bgs (33), guru sekolah dasar di Kecamatan Pejagoan. Kedua oknum PNS itu kepergok petugas saat tengah asyik berkencan dengan pasangan selingkuhnya, di dalam kamar hotel di daerah Gombong. Ss yang mengenakan baju batik terlihat kaget saat petugas mencoba masuk ke dalam kamar. Meski coba berkilah, namun keduanya tidak bisa berkutik saat petugas meminta menunjukkan surat nikah atau identitas lain yang menunjukkan keduanya pasangan sah. “Mereka terpaksa kami amankan karena terbukti berduaan di dalam kamar hotel, bukan dengan pasangan sahnya,” kata Kasie Pembinaan Umum dan Penegakan Perda Kantor Satpol PP Kebumen Sugito Edi Prayitno SIP, Rabu (19/1). Kepada petugas Satpol, Ss mengaku berkencan untuk menghilangkan stress akibat pekerjaan yang menumpuk. Ss juga mengakui jika sudah menjalin asmara dengan selingkuhannya, Bgs selama 5 bulan terakhir. Sementara itu, selain mengamankan  pasangan selingkuh PNS guru, operasi penyakit masyarakat yang digelar Satpol PP juga berhasil mengamankan delapan pasangan mesum lainnya. Operasi pekat dilakukan untuk menindaklanjuti laporan masyarakat yang gerah melihat sejumlah PNS yang sering berbuat mesum di hotel di wilayah Kebumen dan sekitarnya. Menurut Edi, untuk PNS yang terjaring razia, pihaknya akan segera melaporkan ke Bupati Kebumen agar diberikan sanksi. Sementara non PNS, akan dijerat dengan tindak  pidana ringan (tipiring) sesuai Perda No 6 dan 7 Tahun 1973 tentang pemberantasan pelacuran di Kebumen. ”Untuk pelaku oknum PNS, perbuatan tersebut jelas sangat tidak terpuji. Sebagai abdi Negara, seharusnya bisa memberikan contoh yang baik. Apalagi mereka berstatus pendidik,” kata Edi. (py/sc)