Pengin Baca Puisi di DKS, Ini Caranya

FERRY ARBANIA
By -
0
|Ferry Arbania|Sejak tahun 1970-an, Dewan Kesenian Surabaya (DKS) selalu memberi perhatian serius terhadap karya kreatif sastrawan muda. Kali ini, melalui wadah 'Halte Sastra', DKS kembali memberi peluang kepada sastrawan muda di wilayah Surabaya dan sekitarnya untuk mendaftarkan diri. Selanjutnya, karya sastrawan muda tersebut bakal dibukukan dan dijadwal untuk dibaca dan didiskusikan di Galeri Surabaya (kompleks Balai Pemuda).

Teknis penjaringan, sastrawan muda cukup mengirimkan 10 karya puisi atau 4 karya cerpen ke email komite_sastra_DKS@yahoo.com atau dikirim langsung ke sekretariat DKS di Kompleks Balai Pemuda Jl Gubernur Suryo 15 Surabaya. Setiap pengirim harus menyertakan biodata dan nomor telepon (HP) yang bisa dihubungi. Pengiriman bisa dimulai sekarang sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Syarat, sastrawan bertempat tinggal di wilayah Surabaya dan sekitarnya. Usia tidak boleh lebih dari 35 tahun.

Nantinya, karya setiap pengirim bakal dikurasi dan dibukukan oleh Komite Sastra DKS. Selanjutnya, pengarangnya diundang untuk membacakan karyanya di acara Halte Sastra. "Acara Halte Sastra digelar setiap bulan. Biasanya, ada karya dua pengarang yang dibukukan. Mereka membacakan karya dan mendiskusikan proses kreatifnya. Kadang juga mendiskusikan gagasan kepengarangannya," kata Ribut Wijoto, koordinator acara Halte Sastra.

Agenda Halte Sastra sebenarnya sudah berlangsung lama. Sejak pertama digelar bulan Juli 2009 lalu, Halte Sastra secara periodik (tiap bulan) digelar di Galeri Surabaya. Puluhan sastrawan muda telah membacakan karya beserta gagasan penciptaannya di even ini. Semisal Arif Junianto, Timur Budi Radja, Asif, Dody Kristianto, Joko Susilo, Gita Pratama, Nisa Ayu Amelia, Umar Fauzi, Aferu Fajar, dan lain sebagainya.

Tidak hanya melulu sastrawan muda, Halte Sastra kadangkala juga mengakomodasi sastrawan Surabaya yang telah mapan. Semisal Widodo Basuki, Lan Fang, dan M Ansor Syahroni. Bahkan, sastrawan luar Jawa Timur pun sempat tertarik dan akhirnya mengisi acara ini.

"Afrizal Malna pernah. Ketika itu launching empat kumpulan puisinya. Begitu pula dengan Timur Sinar Suprabana, Beno Siang Pamungkas, Mahwi Air Tawar, Sungging Raga dan lain-lain. Jadi kita terbuka bagi semua sastrawan meski tetap memberi prioritas kepada sastrawan muda," kata Ketua Umum DKS Sabrot D Malioboro.

Selama mengarungi lebih dari setahun ini, Halte Sastra dengan didukung Dewan Kesenian Jawa Timur telah berhasil menerbitkan lebih dari 10 judul buku. "Tetapi buku-buku dari sastrawan muda itu dicetak terbatas. Pakai POD. Buku dibagikan gratis setiap kali Halte Sastra digelar. Mungkin suatu saat nanti dicetak lebih banyak kalau sudah ada dana atau kerjasama dengan penerbit," imbuh Sabrot. [rif/but]


Sumber: bjt

Post a Comment

0Comments

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Post a Comment (0)