Jakarta -
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengingatkan potensi ancaman
pertahanan negara dari twitter. Tetapi informasi rahasia yang disebarkan
melalui twitter seperti @benny_Israel bukan bagian dari ancaman
militer."Ancaman ada berbagai macem-macem, ada ancaman militer dan non militer. Kalo di kita ancaman non militer itu lebih besar, Banyak sekarang ancamam non militer kayak twitter, cyber crime dan macem-macem," ucapnya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (27/1/2011).
Menuru Purnomo, ancaman - ancaman seperti itu biasanya dilakukan oleh organisasi - organisasi masyarakat dan bukan dilakukan oleh negara. Dan dirinya juga menghimbau agar negara juga harus mewaspadai hal-hal yang bersifat ancaman nonmiliter tersebut.
"Yang melakukan itu bukan negara tapi organisasi dan bisa dari dalam, dan ini harus kita waspadai," tuturnya.
Purnomo juga menjelaskan kementerian yang dia pimpin selama ini harus menjalankan peraturan perundang-undangan dalam menyikapai permasalahan - permasalahan yang terjadi, dan menurutnya permasalahan tweeter ini bukan bagian dari kementriannya untuk mengusut permasalahan ini.
"Nah porsi kita di dalam UU no 3 th 2002 porsi kita itu hanya kalau ada ancaman dari militer untuk mempertahankan NKRI, mempertahankan kedaulatan dan untuk menyelamatkan keselamatan bangsa," tandasnya.
Seharusnya, lanjut Purnomo, yang berhak untuk mengusut permasalahan tweeter tersebut adalah lembaga atau kementrian yang bergerak dalam informasi dan komunikasi.
"Tapi kalo twitter kemudian cyber crime dsb itu ada porsinya sendiri karena UU nya menyatakan seperti itu," imbuhnya.)
Sumber: www.today.co.id
Ferry Arbania , Sahabat Indonesia