Dana Jasmas Diduga Sarat Pungli

FERRY ARBANIA
By -
0
foto: nasional.vivanews.com

by: Ferry Arbania
Reporter : Deni Ali Setiono 
  ZONA MADURA| Proyek yang digarap melalui jaring aspirasi masyarakat (jasmas) diduga hanya kedok anggota DPRD. Pasalnya, untuk membawa proposal masyarakat, anggota dewan ternyata meminta pungutan liar atau sukses fee sebesar 7 persen hingga 10 persen dari nilai proyek.

Karena setiap anggota dijatah Rp 1 miliar, setiap anggota DPRD berhasil membawa 15-20 item proyek. Nilai setiap proyeknya bervariasi hingga maksimal Rp 50 juta. Batasan itu diambil harapannya proyek tanpa melalui lelang dan itu dibenarkan Keppres 80/2003 tentang pengadaan barang dan jasa.

Selain tidak dilelang dan bisa digarap rekanan yang juga kolega, ternyata informasi yang berkembang setiap anggota dewan minta sukses fee antara 7 persen hingga 10 persen dalam setiap proposalnya. Bila tidak ada sukses fee, proposalnya tidak akan diteruskan ke pemkab.

"Kalau mau dapat proyek jasmas, ya harus tahu sama tahu. Artinya, kita memberikan sukses fee. Besarannya bervariasi, tergantung anggota dewannya. Ada yang minta 7 persen dan ada yang 10 persen," kata salah satu Kepala Desa di Kecamatan Dukun yang enggan disebutkan namanya, Selasa (28/12/2010).

Menanggapi hal ini, Koordinator Divisi Pemerintahan LSM Forum Kota, Yudi Santoso menuturkan, bila benar setiap anggota DPRD meminta sukses fee antara 7 persen hingga 10 persen dalam setiap proyeknya, mereka akan mendapat rata-arta fee antara Rp 70 juta hingga Rp 100 juta.

"Ini jelas kian menegaskan, bila proyek jasmas merupakan proyek bancakan bagi anggota DPRD Gresik. Karena itu, harus dilakukan pengawasan," tuturnya.

Untuk itu lanjut Yudi, pihaknya akan melakukan pengawasan. Bahkan, pihaknya meminta kerjasamanya dengan para kepala desa. Karena bisa dimungkinkan bila rata-rata proyek jasmas tersebut lokasnya di desa.

"Kami yakin, Kepala Desa juga tidak akan memberikan informasi. Karena hubungannya saling menguntungkan. Karena itu, kami akan melakukan pengawasan sendiri," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Gresik Zulfan Hasyim menegaskan, bila anggota dewan tidak ikut-ikut dalam penggarapan proyek. Mereka hanya menyalurkan proposal proyek kepada SKPD yang berhubungan dengan proyek tersebut.

"Lolos tidaknya ya tergantung SKPD-nya. Kami hanya menyalurkan saja. Dan, perlu diketahui juga kami tidak ikut-ikut dengan proyek tersebut," paparnya. [dny/but]

 sumber:www.beritajatim.com Edisi
Rabu, 29 Desember 2010 00:50:34 WIB

Post a Comment

0Comments

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Post a Comment (0)