Manfaat Jalan Kaki Bagi Kehidupan Seks Dan Kesehatan

FERRY ARBANIA
By -
0

jalan-kakiseruu.com - Kenapa orang pada jaman dahulu berumur lebih panjang dari manusia yang hidup sesudahnya. Penelitian menunjukkan bahwa orang dahulu lebih sehat dibandingkan dengan generasi sesudahny. Kedua fisik mereka juga lebih kuat dibanding anak cucunya. Rahasia yang terungkap kemudian selain  pola konsumsi makanan adalah jalan kaki.

Diyakini kekuatan tubuh generasi terdahulu diperoleh dengan jalan kaki, karena dahulu kendaraan belum ada sementara kuda dan hewan tunggangan hanya dimiliki oleh segelintir bangsawan saja. Apa saja keuntungan berjalan kaki, berikut salah satunya.
1. Mengurangi kemungkinan diabetes
Sebuah penelitian terbaru mengatakan, berjalan kaki perlahan bisa mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Resistensi insulin adalah penyebab penyakit ini, meski seseorang memiliki level glukosa yang normal sekalipun. Dalam sebuah studi di Inggris, menemukan bahwa orang-orang yang memiliki keturunan penyakit diabetes tetapi menjaga tubuh dengan berjalan kaki perlahan secara rutin memengaruhi sensitivitas insulinnya.

2. Membuat kehidupan seks lebih baik
Seks dan olahraga berjalan seiring. Dalam sebuah studi yang meliputi wanita antara usia 45-55 tahun, yang rutin berolahraga, termasuk olahraga jalan kaki dilaporkan tak hanya memiliki gairah seks yang lebih tinggi, tetapi juga meningkatkan kepuasan seksual. Bisa jadi karena aliran darah lebih lancar.

3. Hemat biaya gym
Tak pernah ada salahnya untuk berhemat. Ini pun termasuk dengan berhemat biaya ke klub kesehatan. Namun, di mana pun Anda tinggal, Anda pasti bisa menemukan area untuk bisa berjalan kaki. Berjalan kaki sekitar 150 menit dalam seminggu dengan kecepatan sedang bisa membantu mengurangi stres dan mencegah terkena penyakit jantung. Berjalan kaki dengan kecepatan sedang kurang lebih berarti 100 langkah per menit. Para peneliti di San Diego State University menyarankan untuk menggunakan pedometer dan menargetkan seribu langkah per 10 menit, dan beranjak ke 3.000 langkah per 30 menit. Plus, dengan berjalan kaki di sekitar rumah setiap pagi atau sore, akan lebih murah ketimbang bayar biaya keanggotaan klub kesehatan.

4. Membebaskan diri dari obat-obatan
Menurut data dari National Walker's Health Study yang mengikutsertakan sekitar 32 ribu wanita dan 8 ribu pria, para peneliti menemukan bahwa mereka yang berjalan kaki paling jauh selama seminggu, menggunakan sedikit obat dalam kesehariannya ketimbang peserta lainnya. Namun, jangan menjadikan hal ini mengurangi kebiasaan untuk berjalan kaki dalam jarak dekat secara rutin setiap minggu, Anda juga sebaiknya mencoba pula berjalan kaki dengan jarak jauh dalam seminggu, misal, di akhir minggu saat Anda memiliki waktu luang.

5. Terbebas dari sakit fibromyalgia
Kondisi kronis seperti ini memengaruhi lebih dari 4 persen populasi di Amerika, dan sering kali meliputi rasa sakit, kelelahan, dan kabut pada otak. Sebuah studi menemukan, bahwa pada wanita yang berusia antara 32-70 tahun, yang menyisihkan waktu untuk berjalan kaki selama 60 menit, latihan ringan, melakukan peregangan 3 kali seminggu selama 18 minggu, dilaporkan memiliki peningkatan signifikan dalam berjalan kaki, kapasitas mental, dan tak sering merasa lelah atau depresi.

6. Membantu mengurangi kemungkinan kanker payudara

Tak hanya membantu mengurangi kemungkinan terkena kanker payudara, tetapi juga membantu melawannya. Jounal of Clinical Oncology mengatakan bahwa 45 persen pasien yang didiagnosa dengan kanker payudara memiliki kemungkinan selamat ketimbang mereka yang tidak aktif berolahraga.

7. Mengurangi risiko stroke
Berjalan kaki dengan kecepatan sedang selama 30 menit setiap hari, 5 hari per minggu bisa secara signifikan menurunkan kemungkinan risiko stroke, menurut University of South Carolina. Setelah meneliti 46 ribu pria dan 15 ribu wanita selama 18 tahun belakangan, mereka yang level kebugarannya bertambah dan juga berjalan kaki mengurangi 40 persen risiko terkena stroke ketimbang yang level kebugarannya rendah.

8. Bisa membantu pikiran
Para peneliti di Italia meneliti 749 orang yang menderita masalah dengan daya ingat sekaligus, sekaligus mencatat aktivitas berjalan kaki dan aktivitas perlahan lainnya, seperti berkebun. Dalam waktu 4 tahun, ditemukan mereka yang menyisakan waktu dan energi untuk berjalan kaki, menurunkan risiko sebanyak 27 persen untuk terkena demensia ketimbang mereka yang tidak. Ini bisa jadi karena peran aktivitas fisik yang mengalirkan darah ke otak. [fay]

Post a Comment

0Comments

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Post a Comment (0)