kandang puisi

FERRY ARBANIA
By -
0

Kandang Puisi
(Diplomasi Sajak dan Pejabat Teras)
by: Ferry Arbania

kuboroskan kata demi puisi
...tak kupatuhi teori-teorimu demi memanja hati dari dengki
apa salahnya aku menulis demi kebenaran pikir
lalu mengembalikan jalanmu yang terpotoong di sudut remang

ingin kubakar majaz dalam sekam sajak-sajaku
mengembalikan kisah daun yang jatuh dibantal bumi
dan kau datang menemani kisah-kisah ku yang panjang

untuk apa berebut teori
jika puisimu adalah puisiku

lihat saja wajah kotaku
dengan ranting-ranting sajak dan puisi-puisinya yang terbakar dikampung Zawawi
muda mudi yang dulu dimabuk diksi
kini pergi meninggalkan negeri imajenasi

entah penyakit apa lagi yang menggerayangi kota peraih adipura ini
tukang syair mengutuk diri
para demonstran memukuli pejabat dengan cemooh dan caci maki
bintang dan pangkat kehormatan
sepertinya telah berpundak di ujung kesangsian rakyatku

kumasuki gedung-gedung kampus yang sempit
sebuah ruang gerak tetater yang tak begitu leluasa
para pendekar masa depan saling asyik menggombalkan rayuan
menumpuk getah kepalsuan dengan cinta sana sini

lantas siapa lagi yang peduli penyairku
sastrawan negeriku yang pongah dalam prestasi
bisakah kita berbangga menjadi diri sendiri
atau kita telah sama-sama memilih menjadi pecundang
yang gemar menikam kawan dengan lawan
yang tak habis-habisnya meniduri kenistaan demi kejayaan maya

aneh juga kotaku ini
kota penyair yang pandai menyihir
tapi siapa juga menyisakan pikir
ketika kandang kesenian digusur menjadi ladang parkir

Pakdewan yang terhoramt
mari bicara bersama dikomisi B DPRD kita.

Sumenep, 28/09/2010: 00:20


(Mengalihkan Rintih Dewan Kesenian Sumenep yang tak bergedung: Kandang Puisi buat sahabatku Turmedy Jaka sang Pemilik Musik Dzikir Prenduan yg sekaligu Ketua Dewan Kesenian Sumenep-DKS. Jangan menyerah sahabat.......!!)

Post a Comment

0Comments

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Post a Comment (0)