Catatan Sepi

by: Ferry Arbania

Tak dapat kulukiskan
saat malam berwajah api
sekerat daging dan kain kafan
mengecutkan berang dan emosi didada

mata hati, mata jiwa,
jiwa dahaga, jiwa  layu
menarilah.........
berpuisilah dengan sajak-sajak Tuhanmu
tanamkan cinta dengan keberanian
lalu pasrah dalam petunjuk maut yang mendekat.

FERRY ARBANIA

JuRnAlIs yAnG SuKa NuLiS pUiSi

4 Komentar

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

  1. dipersimpangan yang lindap, Tuhan mengendap

    kutebas pedang berkarat dirindu yang senyap

    kupinang darah pekat di dada yang megap

    dilangit kisah menyingkap, Tuhan datang suguh kasih tak henti

    rebahlah didadaKU ujarNYA ..

    BalasHapus
  2. "Hanya kepasrahan yang bisa mengembalikan cinta pada muara........"

    ...hanya jiwa yang tenang,
    yang sanggup meminum seteguk cinta dari kasih-Nya....

    .....Rini..Mksh ya.....dh mampir di blogku..

    BalasHapus
  3. sama sama, semoga jiwa jiwa kita dalam tenang dalam terawang Kasih NYA, Amin

    BalasHapus
Lebih baru Lebih lama