Tiga Perempuan Tangguh Menang Nobel Perdamaian

FERRY ARBANIA
By -
0
Dari kiri: Tawakkul Karman (Yaman), Leymah Gbowee (Liberia) and Ellen Johnson Sirleaf (Presiden Liberia). FOTO/AP
|Ferry Arbania|Tiga tokoh perempuan menyabet hadiah Nobel Perdamaian 2011 dan berhak atas hadiah total 10.000 kronor atau Rp 13 miliar.
Ketiga tokoh ini adalah Presiden Liberian Ellen Johnson Sirleaf, aktivis hak perempuan Leymah Gbowee juga dari Liberia dan Tawakkul Karman, aktivis HAM dari Yaman, perempuan Arab pertama yang memenangi hadiah ini.
Ketua Panitia Hadiah Nobel mengatakan kepada AP, bahwa penghargaan kepada Karman harus dilihat sebagai sinyal bahwa perempuan dan Islam punya peran penting dalam pemberontakan yang dikenal sebagai Musim Semi Arab, pemberontakan yang melanda banyak negara Arab.
“Musim Semi Arab tidak akan berhasil tanpa keterlibatan perempuan di dalamnya,” kata Thorbjorn Jagland.
Ia mengatakan, Karman (32) terlibat dalam gerakan Muslim yang terkait dengan gerakan Ikhwanul Muslimin yang selama ini oleh barat dianggap sebagai ancaman terhadap demokrasi. “Saya tidak percaya itu. Ada banyak sinyal bahwa gerakan itu bisa menjadi bagian penting bagi pemecahan masalah,” kata Jagland.
Yaman adalah negara yang sangat konservatif, tetapi dalam revolusinya menunjukkan bahwa ada peran penting perempuan di dalamnya. Revolusi di Yaman memang termasuk yang gagal, gagal menggulingkan Presiden Ali Abdullah Saleh. Sedangkan di Libya dan Suriah peran perempuan bisa dibilang tidak ada. Padahal di Mesir, sejumlah perempuan punya posisi penting dalam gerakan menggulingkan Presiden Hosni Mubarak.
Karman adalah ibu tiga anak yang memimpin kelompok HAM, Journalist Without Chains. Ia merupakan tokoh penting dalam menggalang aksi melawan Saleh yang dimulai Januari lalu.
“Saya sangat sangat bangga atas hadiah ini. Saya berikan hadiah ini untuk revolusi anak muda di Yaman dan rakyat Yaman,” kata Karman.(*SURYA Online)

Post a Comment

0Comments

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Post a Comment (0)