|Ferry Arbania|Direktur Connectere yang berasosiasi dengan Educational Testing
Service (ETS) Jessie Cheong mengatakan bahasa Inggris jadi bahasa
pengantar yang penting untuk menjalin kerjasama bagi Komunitas
Perhimpunan Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
“Meski tiga dari 10 negara Asean memiliki kesamaan bahasa Melayu,
namun bahasa Inggris tetap yang utama,” kata Jessie Cheong dalam Seminar
Kepemimpinan ETS 2011: Towards a Community of Nations (ASEAN 2015) di
Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (13/10/2011).
Untuk itu pihaknya mengumpulkan para ahli dari negara-negara ASEAN
dan pejabat pendidikan kementerian terkait untuk memberikan masukan.
Yang menjadi sorotan adalah norma penilaian pembelajaran bahasa Inggris
dan tren di negara masing-masing terutama penggunaan “Test Of English
for International Communication” (TOEIC) untuk mengukur kemampuan bahasa
Inggris sebagai pengantar komunikasi internasional.
TOEIC menurutnya diperlukan agar para praktisi SDM di masing-masing
negara ASEAN dapat dengan mudah melakukan proses perekrutan dan
membandingkan secara efektif keterampilan berbahasa dari calon pekerja
yang potensial di wilayah ASEAN.
Menurutnya, dibutuhkan standar internasional yang sesuai dan
memungkinkan pengukuran berbagai jenis keterampilan sesuai bidang
pekerjaan yang tersedia. TOEIC tersebut mengukur empat empat area utama
dalam berbahasa, yaitu mendengarkan, membaca, berbicara dan menulis.(antara)
Bahasa Inggris Kalahkan Bahasa Melayu di ASEAN
By -
October 14, 2011
0
Ferry Arbania , Sahabat Indonesia