|Ferry Arbania|Yogyakarta -
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan awal ramadhan atau 1
Ramadhan 1432 H jatuh Senin Legi, 1 Agustus 2011. Sedangkan 1 Syawal
1432 H akan jatuh pada hari Selasa Kliwon 30 Agustus 2011. Dengan
demikian puasa yang akan dijalankan warga Muhammadiyah hanya 29 hari.
Hal
itu diungkapkan Ketua PP Muhammadiyah, Yunahar Ilyas kepada wartawan di
kantor di Jl Cik Ditiro Yogyakarta, Kamis (14/7/2011).
"Dari hasil hisab Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1432 H jatuh Senin Legi 1 Agustus 2011," kata Yunahar.
Berdasarkan
hitungan hasil hisab hakiki ramadhan, syawal dan dzulhijah oleh Majelis
Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah lanjut Yunahar, puasa tahun ini
selama 29 hari. Dengan demikian 1 Syawal 1432 H jatuh pada hari Selasa
Kliwon 30 Agustus 2011. Sedangkan 1 Dzulhijah 1432 H jatu pada hari
Jumat Wage 28 Oktober 2011.
"Hari Arafah 9 Dzulhijah jatuh hari
sabtu Pahing 5 November 2011 dan Idul Adha 10 Dzulhijah jatuh Ahad Pon 6
November 2011. Semua telah dihitung oleh tim ahli hisab Muhammadiyah,"
kata Yunahar didampingi Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid, Oman
Fathurahman.
Oman mengatakan Ijtimak menjelang Ramadhan 1432 H
terjadi pada hari Ahad Kliwon 31 Juli 2011 pukul 01:41:00 WIB. Tinggi
hilal pada saat matahari terbenam di Yogyakarta minus 7 derajat. Dengan
demikian berarti hilal sudah wujud dan di seluruh Indonesia pada saat
matahari terbenam hilal sudah di atas ufuk.
"Saya kira untuk awal
puasa atau 1 ramadhan sampai saat ini tidak ada perbedaan yakni Senin 1
Agustus. Sedangkan hitungan 1 Syawal dan 1 Dzulhijah, Muhammadiyah
sudah menetapkan semuanya," kata Oman.
Yunahar menambahkan PP
Muhammadiyah meminta kepada seluruh warga Muhammadiyah di seluruh
Indonesia untuk tetap berpegang teguh sesuai hasil hisab majelis tarjih
dan tajdid PP Muhammadiyah. Saat ini PP Muhammadiyah juga sudah
memberitahukan hasil hisab awal ramadhan itu kepada seluruh Pengurus
Daerah (PD) dan Pengurus Wilayah (PW) Muhammadiyah seluruh Indonesia.
"Untuk
tempat salat Idul Fitri dan Idu Adha yang akan digunakan hendaknya yang
representatif dan sudah biasa digunakan serta memberitahukan kepada
pemerintah/instansi setempat," imbau Yunahar.
Mengenai adanya
sweeping yang akan dilakukan oleh kelompok atau ormas Islam lainnya.
Yunahar mengatakan Muhammadiyah menghormati orang yang sedang
menjalankan puasa dan menghormati orang yang tidak sedang berpuasa.
Muhammadiyah juga menyadari hidup di masyarakat yang majemuk sehingga
tidak bisa memaksakan kehendak kepada orang lain.
"Kami hanya
mengimbau agar orang yang tidak berpuasa untuk tidak provokatif atau
demontratif sehingga dapat mengundang atau menimbulkan hal-hal yang
tidak kita inginkan," pungkas dia.
(bgs/ndr)
Sumber;www.detiknews.com edisi Kamis, 14/07/2011 13:24 WIB
Muhammadiyah: Puasa 29 Hari, Awal Ramadhan 1 Agustus
By -
July 15, 2011
0
Ferry Arbania , Sahabat Indonesia