Agus Sudibyo: Media Harus Konsisten

FERRY ARBANIA
By -
0

KOMPAS/PRIYOMBODO
Agus Sudibyo.

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pers, Agus Sudibyo, mengingatkan agar media konsisten mengawal kasus-kasus besar, terutama kasus korupsi seperti kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games 2011 yang menjerat mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin.
"Media saat ini harus menghindari antiklimaks untuk kasus Nazaruddin. Di awal pemberitaannya menjadi hangat, tetapi lama-kelamaan hilang. Jangan seperti yang terjadi pada kasus Century, dulunya dikawal, tetapi mungkin karena media bosan dengan tidak adanya perubahan dalam penyelesaian kasus itu, kemudian beritanya mulai meredup," ujar Agus dalam diskusi "Demokrat Pecah, Pers Disalahkan" di Gedung DPR, Kamis (14/7/2011).
Saat ini, kata Agus, media seharusnya mulai membuat terobosan baru dalam pemberitaan, bukan sekadar membuat berita dengan mengandalkan pernyataan narasumber semata. Kasus-kasus seperti Nazaruddin seharusnya dilakukan secara investigatif.
"Kalau saya lihat, yang perlu dievaluasi dari media adalah kenapa masih berkutat dengan jurnalismestatement. Padahal, kasus ini sudah bergulir, sudah ada informasi asimetris dari Nazaruddin dan pendapat orang-orang yang disebutnya. Maka, dalam konteks itu, pers seharusnya melakukan investigasi, tidak bertumpu pada jurnalisme statement. Fungsi media bukan sekadar menyampaikan, tetapi juga sampai level ungkapkan kebenaran dari suatu kasus, tahap demi tahap," ujarnya.
Untuk menghindari pemberitaan yang sepihak terkait pesan-pesan Blackberry Messenger (BBM) Nazaruddin mengenai sejumlah petinggi Partai Demokrat, menurut Agus, media harus mencari konfirmasi lebih mendalam tentang yang disampaikan anggota Komisi VII DPR itu.
"Kami (media) harus menguji juga apakah benar yang disampaikan Nazaruddin dengan bertanya kepada pengacaranya. Jika memang tidak mendapatkan informasi dari pengacara dan orang yang disebut Nazaruddin, bisa juga melakukan kebenaran prosedural, yaitu dengan menyampaikan kepada publik bahwa media sudah melakukan konfirmasi tetapi tidak mendapat keterangan. Jadi beginilah isi pesan dari Nazaruddin," jelasnya.
Nama Nazaruddin mulai menghiasi media massa sejak bergulir kasus dugaan suap yang melibatkan Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Wafid Muharam bersama staf Nazaruddin, Mindo Rosalina Manulang, serta pengusaha PT Duta Graha Indah El Idris. Nazaruddin disebut-sebut sebagai salah satu otak dalam kasus tersebut.

Post a Comment

0Comments

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Post a Comment (0)