Rayuan Lincah Kota Buaya

FERRY ARBANIA
By -
0
by: Ferry Arbania

Rampak pedang disela desing tua muda belajar menikam dari depan, samping dan belakang lainnya lagi menendang seenak hati


dimana-mana orang canggih berbicara gaya hidup ibu-ibu maju terdidik mengeluh tak dapat jatah perhatian suaminya lainnya lagi terbata-bata menolak semburan kata pedas istrinya


siang malam orang berebut kue jalanan meja makan restoran kasur kenyal apartemen dan empuknya kamar tidur hotel murahan tak asing lagi diperbincangkan orang-orang kantoran.


nasi bungkus 1 rantang apel merah kemeja warna putih dan celana pendek dipinggiran mall kueja satu, dua, tiga kalimat kesal

sedan silver dan coklat muda warna rokmu itu sesekali tersingkap menantang kelamin jiwaku liuk-liuk daun kota surabaya yang segar paduan arsitektur dolly dan nyanyian waswas kali jati seakan-akan mengumbar kejantananku yang perih lantas berkhidmad pada birunya senyum ampel sunan ku
Duh......... Sampah ini benar-benar menggodaku
30/09/2010. 21.01

Post a Comment

0Comments

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Post a Comment (0)