Menjalin pertemanan di situs terbuka seperti akun facebook memang gampang dan mudah dilakukan oleh siapapun, termasuk orang berpendidikan dan bahkan yang hanya bermodal browsing dan copy paste sebuah status dan pesan singkat. Banyak orang mengintip pribadi kita dengan sembunyi-sembunyi, banyak orang secara diam-diam menekploitasi sejumlah gambar dan album pribadi yang memang sengaja dibiarkan "telanjang" oleh si pemilik akun facebook itu sendiri.
Dunia Facebook memang semakin mempesona dan menarik hati. Ada sebagian orang pura-pura gengsi beralih ke media jejaring sosial lainnya, padahal secara sembunyi-sembunyi tetap berselancar di laut facebook.
Sebuah fenomena yang menarik untuk mengatasi sebuah kebisonan. Apalagi tulisan ini bermakasud untuk mencegah mabok saat perjalanan dari satu teman keteman yang lain di dinding pesan dan mesing obrolan yang tertata dengan rapi.
Orang facebook (Facebooker) atau mania facebook dewasa ini sudah mengarah kepada pemenuhan ambisi dan jalan hidup yang dipengaruhi pikirannya. Banyak orang menulis status terbaru di wall dengan tujuan dapat respon banyak dari para komentator pesan.
Ada yang sengaja menulis dengan kalimat yang sangat kontorversial sekali sambil berharap bisa menimbulkan pujian dan kemarahan dari banyak teman yang tentunya berlainan tabiat dan jenis kelamin yang juga beda pula.
Ini sebuah fakta yang tertuang dari pengalaman banyak pribadi dan mesin analis yang terus bergerak mengernyitkan dahi. Ada yang berpikir keras memberi komentar rapi dan amat sopan sekali. Ada yang ekstra hati-hati menulis karena sudah punya pasangan hidup yang kebetulan sangat sensitif dan gagap gaul (Gapul) dan istilah ini sengaja saya munculkan untuk sekedar melegitimir penggunaan gaptek atau gagap teknologi yang banyak di derita manusia indonesia saat ini. (bersambung...........)
Ferry Arbania , Sahabat Indonesia