Pantai Wisata Lombang Sumenep, Madura |
Sumenep-
Puluhan warga yang belakangan ini makin santer mengklaim sebagian lahan pantai
wisata Pantai lombang, Desa Lombang, Kecamatan Batang-Batang, Sumenep, Madura
itu nekat melakukan penebangan terhadap pohon udang yang selama ini menjadi daya tarik
pantai itu hingga ke luar negeri.
Pemotongan cemara udang yang eksotik di sepanjang pantai Lombang
terkenal dengan pasir putih indah itu sebagai aksi protes dan tindakan perlawanan pemilik lahan terhadap
pemerintah Kabupaten yang dianggap tidak bisa menyelesaikan sejumlah sengketa
lahan pantai tersebut denga pemilik lahan.
“ Jujur saja kami kecewa terhadap pemerintah, terutama aparat desa
kami yang masih menarik retribusi pengunjung wisata. Padahal sudah digratiskan
sejak lebaran tahun lalu”. Ucap salah satu warga pemilik lahan wisata pantai
Lombang, Sumenep, Sudahnan. Kamis (6/1/2011).
Sementara itu Kepala Desa Lombang, Kecamatan Batang-Batang justru
membantah telah dianggap melakukan pungutan atau retribusi bagi pengunjung
obyek wisata di pesisir utara tersebut.
“Kata siapa saya mengambil pungutan itu. Itu tidak benar”. Kelit
Kepala Desa Lombang, Batang-Batang, Achmad.
Menanggapi persoalan tersebut, pemkab Sumenep menilai perbuatan
warga yang menebang pohon cemara udang dan penarikan retribusi itu dianggap
menyalahi kesepakatan yang pernah dibuat bersama seluruh pihak termasuk pihak
kepolisian.
“ Baik penarik retribusi maupun penebang pohon cemara udang di
Lombang itu menurut saya sudah menyalahi kesepakatan yang telah dibuat bersama
dengan pihak kepolisian beberapa waktu lalu”. Ucap Kepala DInas Kebudayaan,
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga, Kabupaten Sumenep, H. Moh. Nasir.
Seperti diketahui, Pantai Wisata Lombang, Sumenep itu menjadi
sengketa antara Pemkab SUmenep dengan sejumlah warga setempat sejak tahun 2010
lalu. Hingga persoalan tersebut ditempuh melalui jalur hokum. Meski pada
akhirnya dimenangkan pihak Pemkab dan lahan tersebut menjadi milik Pemerintah
Kabupaten.
Putusan Pengadilan Negeri tersebut rupanya menuai protes warga dan
mereka mengaku sangat tidak puas, sehingga mengajukan kasasi. Nah, dalam proses
kasasi inilah seluruh asset wisata Lombang dibekukan, termasuk pelarangan
terhadap semua aktifitas yang bisa merugikan pengunjung alias digratiskan.(Ferry Arbania)
Ferry Arbania , Sahabat Indonesia