Ma'rifat Cinta

FERRY ARBANIA
By -
0

by: Ferry Arbania
puisi benar-benar membuatku sakit
tak ada yang bisa menghentikan tarian jemariku
meski ilusi bersabda tentang lelah
kupastikan bicara padamu dalam sunyi

harus bagaimana lagi kuartikan cinta dihatimu
kartu ponsel yang berkarat disela arus sungai yang menyeret]
kau palingkan segala yang kumiliki
demi mencari kebenaran dalam gombal waktu

pagi dan sore ini
jerih payah malam-malam laluku bersamamu
sudah terhenti dalam angan
dan kitapun tidak pernah sampai mengulum hasrat

kalau kau memang pergi dengan cinta
unruk apalagi kau kabarkan aroma pelangi dimata batin?

sekarang kau dan aku berwajah mangsai
meniduri sesak perpisahan
dengan lenguh  ilalang

Tuhan,
Kumasih sayang Aura-Mu

Sumenep, 22 November 2010 sehabis mandi hujan

Post a Comment

0Comments

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Post a Comment (0)