Kutulis cinta dengan kapak dan tumbang pohon akasia
melewati hutan pukau dibukit-bukit kota
sejenak aku tanya engkau tentang badai
namun jawabmu serupa anggukan kepala
diam-diam kutulusuri kembali aroma tubuhmu
yang menganggkang dari sepenggal senyum menumpah dijagad malam
"jablay, jablay...."
katamu sembari meronta dipundak laki-laki
akh, ternyata surga Tuhan telah kau bocorkan seketika
20 Agustus 2010 diselangkangan waktu
Ferry Arbania , Sahabat Indonesia