Episode Cinta I: Kembara Sepi
By -
August 23, 2010
0
by: Ferry Arbania
Ketika malam datang
Kutempa engkau dengan resah membara
Mata air cinta dan hutan kata
mengepungku dengan nyanyian suka cita
Angin laut berdesir –desir dibelakang senyap rumahku
Langit menyapaku dengan riang gemintang
tetapi aku tak bisa mengumbar tawa
Kecuali diam mematuhi bayanganmu
yang kian lincah menggoda
Secangkir kopi dan cigarette pekat lintingan ibu
Kudekap saja dimulut tak terhisap
Lantaran dingin tak kuasa kujinakkan dengan api
Kupasrahkan saja hidup ini padamu
Sepasang Lilin kecil diatas meja makan
Melelehkan tangis embun yang terkesiap
Kudekati daun pintu yang terkuak diwajahmu
Sampai tak ada lagi yang meniupkan kekesalan
Hingga padamu kukapakkan sepinya hati
1:18/10/07/2010
Ferry Arbania , Sahabat Indonesia