Episode Cinta I: Kembara Sepi

FERRY ARBANIA
By -
0

by: Ferry Arbania

Ketika malam datang
Kutempa engkau dengan resah membara
Mata air cinta dan hutan kata
mengepungku dengan nyanyian suka cita

Angin laut berdesir –desir dibelakang senyap rumahku
Langit menyapaku dengan riang gemintang
tetapi aku tak bisa mengumbar tawa
Kecuali diam mematuhi bayanganmu
yang kian lincah menggoda

Secangkir kopi dan cigarette pekat lintingan ibu
Kudekap saja dimulut tak terhisap
Lantaran dingin tak kuasa kujinakkan dengan api
Kupasrahkan saja hidup ini padamu

Sepasang Lilin kecil diatas meja makan
Melelehkan tangis embun yang terkesiap
Kudekati daun pintu yang terkuak diwajahmu
Sampai tak ada lagi yang meniupkan kekesalan
Hingga padamu kukapakkan sepinya hati

1:18/10/07/2010

Post a Comment

0Comments

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Post a Comment (0)