by: Ferry Arbania
Dari ujung ke ujung
lidahmu menari dalam kalimat puisiku
menjilat sari kata dan makna
mencabik kain kertas dan kapas
memaboki dedaunan yang jatih dibantalku
dan mengeram dalam basah liur yang kau muntahkan dalam desah
anjing liar diluar jendela meliur,
menggiring bibir embun
meliukkan ujung kelambu
yang berdiri tegap merayu
dari ujung ke ujung
mencari pangkal nasib yang terkulai
ilalang berseru pada tuhan-Nya
seketika. "Mulailah".
hujanpun turun deras memulai degup yang basah.
Post a Comment
0Comments
3/related/default
Ferry Arbania , Sahabat Indonesia