No title

FERRY ARBANIA
By -
0
by: Ferry Arbania


Cinta telah tumbuh diakar hati yang memar
Derai gerimis mengantarkan api pada sebuah keterasingan
Ketika tak seorangpung menemukan kesendirianku
Tinggal wajah ku yang llapuk dimangu resah
Akankah kau hadir menyampaikan salam rindu untukku


Kekasih,seberapa jauh ketakutan itu muncul
Ketika ruang dan waktu menepis pertemuan cinta
Aku kan kembali pada resahku
Lantaran kutahu kau tak lagi sendiri


Tapi hari ini aku tak ingin jadi pecundang
Dari kamar-kamrar kecil yang menghidupkan pengharpan
Disinilah aku membedah jendela waktu
Melihatmu terhuyung-huyung melawan angin
Lalu lari terbirit mengejar pukau
Yang nyalang bersam pecahan kabut diwajahmu


Tersenyumlah kekasih,meski sebatas mimpi
Ku tak ingin kau tenggelam dan larut dalam mabukku
Biarlah kusimpan sendirii tarian ilusi
Sambil mengekalkan sejarah yang telah menfosil di sela degup jantungmu
Sebab kemarau telah merontokkan aksara hidup kita
Dan malam datang menganyam daun mimpi yang kita sakralkan

Post a Comment

0Comments

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Post a Comment (0)