1 Muharam 1432 H Momentum Tingkatkan Kepedulian Umat

FERRY ARBANIA
By -
0

Bandung ( Berita ) :  Tahun Baru 1432 Hijriyah hendaknya menjadi momentum kebangkitan dan meningkatkan kepedulian bagi umat Islam, kata Sekretaris Umum MUI Jawa Barat H Rafani Achyar.
“Tahun Baru Hijriyah, 1 Muharam 1432 H seyogyanya menjadi momentum kebangkitan, revitalisasi dan tidak hanya diperingati secara simbolisme belaka,” kata Sekretaris Umum MUI Jawa Barat H Rafani Achyar di Bandung, Senin [06/12].
Menurut Rafani,1 Muharam 1432 H yang akan jatuh pada Selasa (7/12) seharusnya disikapi oleh umat untuk meningkatkan kepedulian sosial, mengumpulkan bantuan untuk korban bencana alam.
“Menyambut 1 Muharam idealnya dengan bersyukur kepada Allah, dan menghimpun bantuan bagi korban bencana alam. Karena hal itu lebih riil dalam mengimplementasikan semangat dari 1 Muharam,” kata Rafani.
Menurut dia, hendaknya 1 Muharam dilihat secara substantif, umpanyanya menggerakan umat untuk mengumpulkan dana, kemudian dana yang terkumpul tersebut disumbangkan untuk korban bencana alam di Gunung Merapi, Wasior Papua, Mentawai atau juga disumbangkan di lokasi bencana alam di Jawa Barat.
Terkait peringatan 1 Muharam yang rutin digelar oleh sebagian umat Islam, kata Sekum MUI Jabar itu idealnya difokuskan pada kegiatan yang berpengaruh untuk membangkitkan semangat Islam.
“Kegiatan yang digelar seyogyanya menumbuhkan semangat Islamiyah dan dilakukan dengan jalan yang benar dan tepat. Jangan melakukan kegiatan 1 Muharam dengan embel-embel hadiah dengan biaya pendaftaran segala, karena itu jelas tidak benar dan haram,” kata Rafani Achyar.
Selain itu, ia berharap berbagai pihak untuk merayakan 1 Muharam secara wajar dan menjunjung nilai-nilai untuk membangkitkan semangat Islam. Salah satunya dilakukan secara edukasi di lingkungan masjid, sekolah atau di lingkungan masing-masing.
“Peringatan 1 Muharam tidak perlu meriah, yang terpenting bisa menyampaikan pesan kebangkitan Islam dan mendorong pada perbaikan dan peningkatan keimanan,” katanya.
Sementara itu, sejumlah majelis taklim, sekolah dan kelompok pengajian di sejumlah lokasi di Kota Bandung telah menyiapkan kegiatan menyambut 1 Muharam 1432 antara lain tabligh akbar, pawai, pameran serta beberapa kegiatan lainnya yang akan digelar Selasa (7/12) besok.  Sedangkan Pemprov Jabar akan menggelar jalan sehat dari Pusdai Jalan Diponegoro Kota Bandung melitas di beberapa jalur di Kota Kembang itu.
Momen Introspeksi Diri
Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, Ustadz Ahmad Fauzi mengungkapkan, memasuki Tahun Baru Islam atau 1 Muharram 1432 Hijriyah agar dijadikan momen introspeksi diri.
“Sebagai seorang Muslim, perlu sejenak menghayati beberapa hal terkait penanggalan Islam dan umat harusnya merayakan pergantian tahun dengan banyak beristighfar,” kata Fauzi di Ngabang, Senin.
Menurutnya, beberapa hal harusnya dijadikan renungan pada saat tahun baru nanti. Di antaranya muhasabah dan sunah berpuasa. Muhasabah adalah introspeksi diri.
“Kita menghisab diri kita sebelum nanti kita dihisab. Jangan sampai kita menyesal nanti karena waktu yang telah berlalu tidak mungkin akan kembali lagi. Sementara disadari atau tidak, kematian akan datang sewaktu-waktu dan yang bermanfaat saat itu hanyalah amal saleh,” urainya Fauzi.
Apa yang sudah dilakukan sebagai bentuk amal saleh. Pertanyaan-pertanyaan semacam ini selayaknya menemani hati dan pikiran seorang Muslim yang beriman pada Allah dan hari akhir.
“Pergantian tahun bukan sekadar pergantian kalender saja, namun peringatan bagi kita apa yang sudah kita lakukan tahun lalu dan apa yang akan kita perbuat esok,” tegas Fauzi.
Tiap tahunnya, umat Islam merayakannya dengan penuh semangat yang tersalurkan dalam kegiatan-kegiatan, seperti mengaji, mendengar ceramah di tablig akbar, doa bersama, dan sebagainya.
“Sebagaimana kita maklumi bahwa hijrahnya rasul ke Madinah merupakan awal dari kebangkitan Islam,” urainya.
Setelah melakukan dawahnya di Makkah dengan penuh kesabaran dari berbagai cobaan yang dilakukan para musyrikin Quraisy, akhirnya Allah memerintahkan nabi dan para sahabat untuk berhijrah ke Madinah.
Karena ini adalah perintah Allah, maka tak heran hanya dalam waktu tak lama Islam berkembang begitu pesat. Hijrah rasul bukan semata ide dari rasul, tapi merupakan perintah Allah yang pasti terkandung makna di balik semuanya.
“Hingga hijrah bisa dimaknai meninggalkan sesuatu demi Allah dan rasul-Nya. Demi Allah artinya mencari sesuatu yang ada di sisi-Nya serta demi Rasul-Nya artinya ittiba dan senang terhadap tuntunan Rasul,” ulas Fauzi.
Totalitas “Hijrah”
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kota Bogor, Jawa Barat, mengajak umat Islam dan semua komponen masyarakat agar melakukan “hijrah” atau perpindahan demi mewujudkan perbaikan secara total.
Sekretaris PCNU Kota Bogor, Zainullah, Senin di Bogor mengatakan, kendati peristiwa “hijrah” yang dilakukan Rasulullah Muhmmad SAW dan sahabat-sahabatnya telah berlangsung 1437 tahun, namun spirit dan semangat tersebut harus terus dilestarikan hingga kapanpun.
“Spirit dan semangat hijrah yang melatarbelakangi migrasi Rasul dan para sahabat dari Mekkah ke Madinah, harus terus diteladani dan dilestarikan dalam kehidupan masyarakat,” terang Zainullah. Menurut dia, kendati zaman sudah berubah, namun “hijrah” tetap relevan dilakukan dan dibudayakan umat Islam.
Hanya saja, bentuk dari kegiatan “hijrah” tersebut jangan ditafsirkan secara tekstual atau “letterlek”, namun harus diinterpretasi secara kontekstual yaitu dengan meneladani spirit di balik peristiwa paling bersejarah dalam perjalanan Islam tersebut. “Hijrah perlu diteladani dan dibudayakan secara total dengan melakukan transformasi dalam berbagai kehidupan,” tuturnya.
Zainullah meyakini bila masyarakat melakukan “hijrah” total dalam arti transformasi sosial, hal tersebut akan membawa implikasi luas dalam kehidupan.
“Totalitas hijrah perlu dilakukan untuk melakukan perbaikan secara menyeluruh dalam kehidupan, sehingga dapat mewujudkan kesejahteraan dan keadilan bangsa secara berkelanjutan,” tegas Zainullah.
Oleh karena itu, PCNU Kota Bogor mengajak umat Islam dan semua komponen bangsa, agar menjadikan akhir 1431 Hijriyyah sebagai momentum menuju perbaikan bersama.
Selain itu, PCNU juga mengajak agar kehadiran 1432 Hijriyah atau tahun baru 1 Muharram sebagai lembaran baru dalam kehidupan dengan cara selalu memberikan yang terbaik bagi bangsa, negara dan kemanusiaan universal, demikian Zainullah. (ant )
sumber: http://beritasore.com/2010/12/06/1-muharam-1432-h-momentum-tingkatkan-kepedulian-umat/

Post a Comment

0Comments

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Post a Comment (0)