Fantasi Bulan Madu

Poem by: Ferry Arbania

cinta yang dibalut sutera dan ijab kabul
meniti desah dalam titik nikah
amboi indahnya

jelita dan rupawan
tak kan berpaling dari gesekan biola
yang melenguh dalam percakapan benang

kamar pengantin ini telah bermawar
empuk kasur yang dibiarkan kusut
derai-derai angin telah meliuk basah
mencumbui denyut jantung memacu
kubiarkan kau tersenyum dan mendekat
kusambut aroma tubuh
dengan peluk dan cium hangat

dan kaupun berkata.........
"Jangan renyuh pangeranku."

Madura Timur, 15062010

FERRY ARBANIA

JuRnAlIs yAnG SuKa NuLiS pUiSi

Posting Komentar

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Lebih baru Lebih lama