Pertamina West Madura Akan Investasi US$ 1 Miliar

FERRY ARBANIA
By -
Pertamina West Madura Akan Investasi US$ 1 Miliar  
|FNEWS|Jakarta - Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore berencana berinvestasi US$ 1 miliar pada 2013. Investasi ini untuk mencapai target produksi minyak 40 ribu barel per hari dan produksi gas 210 juta kaki kubik per hari pada 2016.
"Tahun depan, kami akan mengebor 30 sumur sehingga produksi kami harapkan terus naik," kata General Manager Pertamina Hulu Energy West Madura Offshore Imron Asjhari.

Selain menambah eksplorasi, Pertamina Hulu Energy juga berencana menambah tiga anjungan pada 2013. Pada 2012, Pertamina Hulu Energy menambah tiga anjungan baru yang akan selesai pada triwulan terakhir 2012 dan mengaktifkan kembali anjungan KE 40, yang sekarang bernama PHE 40.
Pada 2012, Pertamina Hulu Energy menganggarkan dana investasi sebesar US$ 700 juta. Angka ini melonjak dari investasi 2011 sebesar US$ 150 juta. "Budget asli tahun ini US$ 670 juta dan kami minta tambah jadi US$ 700 disetujui jadi implementasi sampai akhir tahun. Realisasi investasi bisa 100 persen bahkan lebih sedikit," kata Imron.
Pertamina Hulu Energy juga berencana mengebor 14 sumur pengembangan dan 7 sumur eksplorasi tahun ini. Pengeboran ini diharapkan mendorong produksi naik di atas 15 ribu sampai 17 ribu barel per hari dari produksi saat ini rata-rata 10.500 barel per hari.
Untuk mencapai target produksi pada 2016, Pertamina Hulu Energy berencana menambah lebih dari 10 anjungan baru dan mengebor kurang lebih 100 sumur. Jumlah ini terdiri dari 25 sumur eksplorasi dan 75 sumur pengembangan.
"Tahun ini, kami ngebor 4 sumur eksplorasi dan dapat semua. Success ratio eksplorasi di West Madura Offshore masih 100 persen. Kami dapat kurang lebih 200 persen reserve replacement ratio. Artinya, apa yang kami produksi kami ganti jadi dapat 200 persen," kata Imron.
Blok West Madura Offshore mulai diserahkan kepada Pertamina pada 7 Mei 2012. Saat itu, Blok West Madura Offshore hanya berproduksi 13 ribu barel per hari, atau separuh dari produksi tertinggi 26 ribu barel per hari pada 2010, karena tak ada eksplorasi oleh Kodeco Energy sejak 2004. Tak ada investasi baru ini disebabkan ketidakjelasan perpanjangan kontrak pengelolaan blok tersebut.
BERNADETTE CHRISTINA/TEMPO.CO,