KEUTAMAAN SAHUR

FERRY ARBANIA
By -
0
ulamaummah.blogspot.com

|Ferry Arbania|
Mutiara Ramadhan Haluan
KEUTAMAAN SAHUR
oleh: H. Mas'oed Abidin
Sabda Rasulullah SAW Bersahurlah kamu, karena dalam sahur itu ada keberkatan (Al Hadist riwayat enam perawi hadist kecuali Abu Daud). Di dalam sahihain (Bukhari dan Muslim) dan selain mereka, dari Anas bin Malik Ra. berkata: Bersabda Rasul Saw:Bersahurlah kalian, karena pada sahur tersebut terdapat barokah. Di sini dijelaskan bahwa apa yang kita konsumsi saat sahur adalah barokah. Pada redaksi yang lain disebutkan bahwa sahur itu sendiri sudah barokah.
Barokah atau berkah adalah bertambah dan bertumbuh kembangnya nilai
kebaikan. Segala sesuatu yang secara kuantitas sedikit, tapi kualitasnya bernilai tinggi.
Jadi barokah itu tidak dilihat dari kuantitas, tapi kualitasnya. Keutamaan dan faedah
sahur banyak sekali. Di dalam kitab Musnad (Ahmad) dengan sanad yang kuat dari
Abu Sa`id Al Khudry Ra berkata: Rasul Saw. bersabda:Sahur itu seluruhnya
mengandung barokah, maka janganlah meninggalkannya, meskipun kalian hanya akan menenggak seteguk air, karena Allah dan malaikatnya bershalawat kepada orang-orang yang melakukan sahur.
Shalawat Allah kepada hambaNya adalah rahmat Allah kepada hambaNya dan shalawat malaikat adalah do`a terhadap kaum muslimin dan mohon ampunan. Betapa beruntungnya orang-orang yang mau menunaikan sahur, karena mereka mendapatkan rahmat Allah dan do`a dari malaikat, hanya karena sahur. Meskipun sahur mereka dengan seteguk air putih atau sebiji kurma atau sekeping roti, dan lain sebagainya.
Menurut Ibnu Hajar: Sesunguhnya barokah pada sahur bisa diraih dengan berbagai cara, termasuk dengan menjadi sebab untuk bisa bershadaqah kepada orang- orang yang akan shaum dengan meyediakan sahur bagi mereka atau mengajak mereka santap sahur bersama, menikmati indahnya sahur penuh berkah. Bisa juga menjadi waktu untuk berniat, jikalau semalaman tidak sempat berniat. Karena niat shaum wajib dilakukan malam hari sebelum fajar terbit.
Sahur adalah pertanda awal pelaksanaan ibadah puasa di setiap hari. Bersahur adalah suatu suruhan (sunnah) Rasulullah SAW, yang juga merupakan rahmat dari Allah. Sebab itu, sahur memiliki kaitan erat dengan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Satu lagi anjuran Rasulullah tentang sahur ini ialah supaya men-takkhir-kan atau
melambatkan waktu makan sahur mendekati waktu subuh. Adalah sunnah untuk
mengakhirkan sahur. Di dalam berbagai redaksi hadits, kita dianjurkan untuk
mengakhirkan pelaksanaan sahur, karena mengikuti sunnah Baginda Nabi Saw., dan banyaknya faedah yang ada pada sahur, seperti yang telah kita paparkan diatas. Fase antara sahur dengan waktu shalat subuh adalah sekitar selama seseorang butuh waktu untuk membaca 50 ayat al Qur`an. Ulama menghitung lamanya waktu antara akhir sahur dan azan itu sekitar 4 menit. Kemudian kita memulai imsak.
Di dalam kitab Ausath al Ma`ajim al Thabrany dengan sanad yang sahih dari
Ibnu Abbas Ra: beliau berkata, saya mendengar Rasul Saw. bersabda:Sesungguhnya
para Nabi diperintahkan untuk menyegerakan ifthar, mengakhirkan sahur kami dan meletakkan
tangan kami diatas tangan kiri ketika shalat.
Sahur merupakan sunnah para Nabi. Allah memberikan sunnah para Nabi tersebut kepada ummat ini adalah sebagai ungkapan kemuliaan terhadap Nabi Saw. yang juga kemuliaan untuk umatnya. Di samping maksud sahur supaya dapat dipersiapkan kekuatan jasmani di siang hari di kala menahan (imsak), juga supaya shalat shubuh sebagai salah satu sendi asas Agama Islam itu tidak tercecerkan.
Kapan seharusnya kita dihitung melakukan sahur? Menurut para ulama waktu
sahur adalah sejak pertengahan malam sampai sebelum fajar terbit. Dilakukan dengan sedikit makan ataupun banyak, maka tetap dinilai sebagai sahur. Apabila melakukan makan dan minum sebelum tengah malam, maka itu belum dinilai sebagai sahur! Ia tidak mendapatkan berkah dan pahala sahur. Semoga mata kita tidak lagi sulit diajak kompromi untuk santap sahur. Berat memang, tapi juga berat timbangannya disisi Allah. Sulit memang, tapi juga banyak kelebihan dan faedah yang telah diberikan pada sahur.
Perlu diingat, bahwa sunnah mengakhirkan sahur itu selama seorang yang berpuasa tidak ragu dengan terbitnya fajar. Apabila ragu dengan terbitnya fajar, sebaiknya segera melakukan imsak. Lebih baik meninggalkan hal-hal yang dikeragui dan melakukan hal-hal yang yakin.
Ya Allah berkahilah umat Muhammad Saw. pada pagi hari mereka.
Wassalam, Buya H. Masoed Abidinbuyamasoeda bidin@gmail.com
 

Post a Comment

0Comments

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Post a Comment (0)