Taman Cinta
By: Ferry Arbania
Taman yang tak pernah kering itu bernama cinta
Selaksa puji dan kesungguhan
yang senantiasa terbersit
dalam pribadi setiap pemeluk rasa
Ada sungai kehidupan
yang dialiri suka dan duka
Ada getah pohon, sandal jepit, pasir-pasir
dan bahkan batu karang yang cadas
Otak kirimu dan otak kananku,
kadang tak pernah ketemu dikedalaman otak tengah kita,
yakni kepasrahan mengenal rahasia hidup.
Tuhan begitu dekat dalam keagungan yang Maha Adil. Tak
perlu bersedih hati dalam hujat. Hidup
ini adalah pilihan-Nya. Kita telah di tunjuki beribu jalan menuju rumah kasih
sayang sejati-Nya. Begitu juga ribuan tangan yang melambai-lambai mengitari
Ka’bah, telah dibersihkan dari segala bentuk keputus asaan. Menekan segala
kerakusan, memangkas rambut-rambut kesombongan serta melucuti baju perbedaan,
demi satu cinta yang benar-benar tulus sebening air zamzam.
Ya Allah,
perkenankan hati sebening embun surga
Bermunajat dalam gelembung napas cinta yang suci
Memaknai sorga dengan penyerahan diri
Sambil belajar menekuni Ketulusan amal yang hakiki
mencelupkan sujud pada rongga
dada yang dahaga
hingga tak ada lagi sekat yang menjauhkan diri kita
engkau yang Maha Pemurah dan aku yang hendak berserah
Ferry Arbania , Sahabat Indonesia