Puisi Bukan Milik Penyair (Catatan Pembebasan Puitik Ferry Arbania)

FERRY ARBANIA
By -
0
Puisi Bukan Milik Penyair 
(Catatan Pembebasan Puitik Ferry Arbania)

Dalam menulis karya sastra, saya pikir tidak perlu lagi 'melihat' diri kita sebagai pribadi. Entah itu pribadi sebagai ustadz/ustadzah,guru tetap, PNS, Kiyai dan Nyai, pejabat atau bahkan abang becak sekalipun. 

Dalam menulis puisi, siapapun berhak menyuarakan pengalaman batinnya menjadi sebuah bait bahkan beribu-ribu bait larik puisi. 

Lebih dari itu, konteks menulis puisi, tidak perlu menunggu karya kita diminta secara halus oleh sebuah kolom surat kabar ataupun media online. 

Teruslah menulis dengan hati, dengan apa yang kamu lihat dan rasakan. Tak perlu berpikir untuk apa Anda menulis. Penyair lahir dengan puisi-puisinya. Bukan rencana tuisan yang menumpuk!

Tak perlu terkecoh dengan aturan dan rumus-rumus yang sastra yang kadang hanya menyesakkan dada. Jika kau punya Tuhan, katakan pada dunia tentang cinta dan pengabdianmu. 

Jika kau lagi kasmaran dengan kekasihmu, luapkan emosimu dengan karya. Tak perlu menunggu ciuman terindah di malam pengantin. Biarkan saja tangan-tangan inspirasimu menorehkan kata demi kata. 

Tak perlu sedu sedan atau mengemis-mengemis kepada siapapun untuk bisa membantu mempopulerkan puisi-puisi kita. Sebab 
puisi bukanlah selebritis 
Puisi tak perlu gincu 
untuk memerkan kecantikan sang penulis. 

Puisi bukanlah bokong semok yang bisa dipandang sampai puas. 
Puisi adalah bisikan Tuhan, 
suara hati dan kemanusiaan. 
Untuk apalagi kau sangsikan dengan selalu mendewakan kemenderanmu. 
Alasan apalagi yang ingin kau katakan pada kami? 
kecemasan apalagi yang kau pikirkan tentang batas usia 
dan kelayakan sebuah karya. 

Puisi bukanlah hasta karya yang di ramu dari tangan dan otak
yang sarat kepentingan. 

Katakan pada duniamu, 
bahwa kalian punya hak yang sama 
untuk dikenal, 
dikenang 
dan bahkan dicaci maki.

Bukankah tak ada yang lebih suci ambisi kita melainkan kehendak Tuhanmu sendiri?

Dermarga Kalianget: Kamis 20 Juni 2011 pkl. 20:15

Post a Comment

0Comments

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Post a Comment (0)