by: Ferry Arbania
Tujuh hari tak beristrikan ronta kenakalanmu
berhektar-hektar rinduku mengapung jadi sayap capung
berkejaran mengeja aksara sangsi
antara cinta dan rasa muak yang bersimaharaja
entah dari mana asapi benci memedihkan mata dan hatiku
sementara elok wajahmu
tak mungkin kutemukan selain kita berdekatan
sampai pun getah musim tak lagi percakapan
mungkin saja kau telah miskin dengan cinta
begitu juga setia yang kita ikrarkan
aku tak bisa menunggumu sampai remuk begini
sudahlah, kita pergi kejalan suka yang kita kehendaki sendiri-sendiri
30 Mei 2011
Post a Comment
0Comments
3/related/default
Ferry Arbania , Sahabat Indonesia