Air Mata di Wajah Kesedihan Irak

FERRY ARBANIA
By -
0
Sumber gambar: rimanews.com 
Air Mata di Wajah Kesedihan Irak
(Lami'ah Abbas Amarah - Irak)

Di dada Irak, ku rebahkan kepalaku dan berlinanglah air mata
hatinya memikul duka cita yang sama seperti hatiku
ia membelai dan menenangkanku; aku pun terlelap tidur
seperti anak sungai kesedihan, yang dijalin antara
jiwa dan rintihan kami, atau bahkan kebisuan kami.
O, ratapan hati,
O, mata yang terindah.
Aku sudah pernah menyaksikan
apa yang telah mempersatukan kami?
kekejaman dari peperangan ini?
Atau nafsu karena cinta?
O, Wajah sedih dari tanah tumpah darah ku
air mata apa, cinta apa yang dapat menghapus wajah sedih itu?
O, keluargaku, sekarang hanya teror mengisi rasa lapar mereka,
dan dahaga mereka.
O, kepanikan dan kebangkitan.
Adakah jalan yang tak membawa
mereka kepada kehancuran dan neraka.
Adakah tempat perlindungan bagi mereka?
Di masa apa kami ini hidup? Masa barbarisme?
atau masa peradaban,
yang dipermalukan oleh perbuatan-perbuatannya di Amiriyyah?
Ini adalah kemurungan dari ksatria yang terkalahkan,
tangannya menjadi lumpuh tak berdaya,
dahinya memikul bagian terberat dari kehancuran
semua kesedihan menyemburat di pohon-pohon kurma,
semua lagu ratapan mengalun dari Selatan,
semua gema-gema menyuarakan rintihan
O, pohon-pohon kurma dari Samawah
berapa banyak kekejaman yang masih ada di dunia ini?
tujuh puluh ribu anak-anak, manis seperti biji
- Tidak, bahkan yang lebih manis telah jatuh,
beserta nyala daun-daunmu.
Untuk apa dosa-dosa,
o, pohon-pohon kurma Samawah?
Dulu aku seperti seekor kuda betina berkepala keras.
Aku tak tersandung.
ataukah dulu aku mudah menundukkan
kepemilikan kebanggaan pohon-pohon kurma,
dari keramahtamahan abadi tanah tumpah darahku.
Aku lebih bangga menderita kelaparan, dibandingkan membungkuk
menentang, seperti pohon kurma.
Alas! Tuntunlah, aku adalah hari untuk melupakan kebanggaanku
ketika pemanduku sendiri menyesatkanku
Lihat! kini aku menengadahkan tanganku meminta-minta para derma,
yang dibagikan oleh tangan-tangan yang sama-sama menghancurkan peradaban.

Diterjemahkan oleh Achmad Aef dari versi bahasa Inggris Tears on a Sad Iraqi Face yang diterjemahkan dari versi Arab oleh Salih J. Altoma.

Post a Comment

0Comments

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Post a Comment (0)