“Manajemen Yang Cerdas Tidak Hanya Akan Fokus Pada
Hasil Yang Ingin Dicapai, Tapi Juga Akan Fokus Kepada Kualitas Dari
Orang-Orang Yang Terlibat Dalam Pencapaian Hasil Tersebut.” – Djajendra
Sering sekali manajemen hanya akan fokus
kepada hasil akhir dari kinerja yang ingin dicapai, tanpa mau
memperhatikan kekuatan daya tahan mental dan mind set dari para karyawan
yang diberi target tersebut. Padahal, kepuasan kerja dari para karyawan
harus menjadi prioritas penting dalam mewujudkan kualitas kerja
terbaik, sebab, saat karyawan merasa terlindungi dan diperhatikan oleh
perusahaan, maka si karyawan akan bekerja dengan sepenuh hati untuk
memberikan kualitas kerja terbaik kepada perusahaan.
Manajemen yang baik tidak hanya akan fokus
kepada target dan hasil akhir, tapi juga akan fokus kepada pengembangan
kualitas kompetensi dan daya tahan karyawan dalam menghadapi setiap
tantangan pekerjaan.
Secara visi, perusahaan akan merencanakan
target-target besar yang harus dicapai oleh manajemen. Dan oleh
manajemen, target-target besar tersebut akan dirinci dalam bentuk yang
lebih kecil dan lebih terfokus untuk dikerjakan oleh masing-masing unit
kerja dan individu.
Dalam semua proses ini, perusahaan dan
manajemen hanya akan fokus kepada hasil akhir melalui instrumen target.
Dan, sangat langka bahwa perusahaan dan manajemen mau memperhatikan
secara terfokus kepada daya tahan dan kemampuan unit kerja atau individu
dalam meraih keberhasilan atas setiap target. Hal ini akan menghasilkan
persaingan tidak sehat diantara karyawan di dalam perusahaan, yang
membuat setiap orang di perusahaan lupa bahwa mereka merupakan bagian
dari sistem organisasi perusahaan yang kompleks dan lebih besar. Untuk
menghindari persaingan tidak sehat di dalam perusahaan, manajemen wajib
membangun mind set positif dari para karyawan, agar para karyawan selalu
disiplin diri untuk fokus dalam mengerjakan fungsi dan peran kerjanya
dengan kualitas kerja individu yang profesional dan beretika. Semua ini
harus diarahkan untuk tujuan membangun kekuatan manajemen yang solid
dalam sebuah kesadaran tanggung jawab besar buat kepentingan perusahaan
secara total di setiap situasi dan kondisi.
Jika manajemen dan perusahaan membiarkan
orang-orangnya terlibat dalam perdebatan dan persaingan tidak sehat demi
sebuah target bisnis, maka yang unggul adalah kepentingan ego dari
masing-masing individu dan unit kerja di perusahaan. Kekuatan ego akan
mengurangi sikap rendah hati dan sikap saling membantu di dalam
perusahaan, yang ada hanyalah kompetisi siapa menang, siapa kalah.
Kondisi ini pada akhirnya hanya akan memperlemah kerja sama antar unit
kerja dan antar individu di perusahaan, termasuk akan perginya
orang-orang terbaik ke perusahaan lain.
Sikap rendah hati dari perusahaan, manajemen,
dan karyawan, yang dilandasi oleh keterampilan yang hebat dengan daya
juang yang tinggi, adalah sikap yang akan memperkuat fondasi perusahaan
untuk menjalankan visinya secara profesional.
Setiap orang diperusahaan harus dilatih
secara terus-menerus untuk meningkatkan kualitas diri, agar para
individu mampu melihat organisasi dan bisnis perusahaan sebagai
kepentingan diri si individu, untuk kemudian memfokuskan semua
keterampilan dan potensi diri buat mengerjakan semua tujuan jangka pendek sampai dengan semua tujuan jangka panjang perusahaan dengan prestasi terbaik.
Manajemen harus selalu berorientasi kepada
keberhasilan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang, dengan
cara memfokuskan semua karyawan untuk mempersiapkan diri, dengan
kualitas kompetensi dan daya tahan mental dalam upaya mencapai
target-target di setiap jangka waktu tersebut.|saung23|
Ferry Arbania , Sahabat Indonesia