(Kandang Puisi di Air Mata Bola)
by: Ferry Arbania
Saat ribuan tangan terangkat diatas rerumput hijau
mengiringi belasan kaki yang geram menerjang bola
sesak-sesak harapan membiru di hamparan waktu
meniti menit menggilas lumpur dipanahan lampu
nasionalisme yang terpancang di masing-masing dada
menelanjangi diri dan keyakinan kalah-menang asa
dan pada saatnya tiba
disaat waktumu benar-benar berakhir,
tak satupun angkat bicara, kecuali mencerca
kekalahan yang memabukkan kesal
saat ribuan tangan telah enggan digerakkan lagi
permainanpun telah dihabiskan senggama luka
riang gembira dan suka dukamu berbaur menjadi warna-warni cinta
sementara ribuan pasang mata meredup perih di bukit jalil
orang-orang negeri ini bertukar akal dan air mata
sambil rambut mereka dirontoki dengan tanya
bibir-bibir pembual berucap seksama
"selamat datang kemenangan
selamat datang obsesi anak negeri
kami mennantimu di 90 detak lainnya"
Ferry Arbania, Timnas di Kandang Puisi
27 Desember 2010
Ferry Arbania , Sahabat Indonesia