Internet Sehat: 12 Penipuan Cyber yang Patut Diwaspadai Jelang Akhir Tahun

FERRY ARBANIA
By -
1


 

12 Penipuan Cyber yang Patut Diwaspadai Jelang Akhir Tahun

oleh Internet Sehat pada 16 Desember 2010 jam 12:05
Liburan Natal dan Tahun Baru menjadi waktu favorit para penjahat cyber dalam menjaring korban di dunia maya sebanyak mungkin. Mengingat adanya kebiasaan membeli kado Natal di sejumlah negara, para scammer (pelaku penipuan) pun menawarkan iming-iming produk gratis yang sebenarnya adalah tipuan untuk mencuri informasi penting Anda, termasuk nomor kartu kredit.
Baru-baru ini, perusahaan software keamanan McAfee merilis daftar 12 scam (penipuan) yang patut diwaspadai menjelang Natal dan Tahun Baru, simak dan kenali lebih lanjut.
1. Penawaran iPad Gratis
Tahun ini adalah tahunnya komputer tablet dan iPad tak ayal lagi menjadi barang idaman semua orang. Memanfaatkan ketenaran iPad, scammer pun mengambil kesempatan dengan berpura-pura memberi hadiah iPad kepada pelanggan jika mereka membeli produk-produk tertentu. Penawaran lewat email atau spam ini ujung-ujungnya akan meminta user untuk menyediakan nomer kartu kredit mereka. Selain lewat e-mail, iming-iming gadget gratis keluaran Apple in juga menyebar via Facebook, Twitter dan jejaring sosial lain dalam bentuk kuis berhadiah iPad. Korban lantas dimintai nomor teleponnya dan tanpa mereka inginkan mereka telah menjadi korban scam ponsel yang menyedot uang sebanyak 10 USD per minggunya.
2. ‘Tolong! Saya Dirampok’
Scam travel ini telah lama merebak di dunia maya. Strateginya ialah menyebarkan pesan pada keluarga dan teman bahwa sang pengirim pesan mengalami tragedi pencurian saat melakukan perjalanan. Mereka pun meminta transferan uang untuk bisa pulang ke rumah. Hati-hati, jangan terkecoh.
3. Promosi Gift Card
Menurut McAfee, lewat jejaring sosial, scammer melakukan promosi pemberian gift card dengan tujuan untuk mencuri informasi dan uang si korban. Informasi yang merek dapatkan kemudian akan dijual pada para marketer ataupun pencuri ID.
4. Lowongan Kerja Palsu
Lowongan kerja palsu yang membidik para pencari kerja yang mencari tambahan uang saat masa liburan adalah trik lain para scammer. Scam Twitter diketahui telah memberikan link berbahaya yang mengarah pada lowongan kerja dengan bayaran tinggi. Kemudian, mereka akan meminta informasi personal si korban seperti alamat email, alamat rumah dan nomor-nomor lain sebagai syarat pekerjaan palsu tersebut.
5. Smishing
Smishing adalah phishing dalam bentuk SMS. Sang pengirim mengklaim dirinya dari bank milik Anda atau toko online yang mengatakan bahwa terjadi kesalahan di akun Anda. Andapun dimintai untuk menelepon nomer tertentu guna mengecek informasi akun yang Anda miliki. Informasi pribadi Andapun menjadi targetnya. McAfee menegaskan, selama masa liburan, para penjahat kriminal sadar bahwa konsumen banyak yang melalukan belanja online dan mengecek uang mereka di bank secara rutin.
6. Rental Palsu
Dengan banyaknya orang yang mencari rental kendaraan selama liburan, para scammer pun berpura-pura menjadi jasa rental yang meminta bayaran di depan melalui kartu kredit atau transferan uang.
7. Scam Resesi Masih Berlanjut
Tipuan penawaran pinjaman dengan bunga rendah masih berlanjut sejak masa resesi. Scammer membidik pelanggan yang membutuhkan pinjaman dalam masa sulit. Scammer pun meminta korban untuk mentransfer sejumlah biaya pemrosesan yang ternyata masuk ke kantong scammer sendiri.
8. Kartu Ucapan Elektronik atau E-card
Di era serba internet, mengirimkan kartu ucapan yang berwujud e-card menjadi pilihan bagi sebagian orang. Namun hati-hati dalam memilih e-card yang tersebar di internet. Ternyata para kriminil cyber banyak yang telah membuat e-card palsu di mana di dalamnya terdapat link yang berisi virus komputer dan program jahat lainnya.
9. Produk dengan Harga Miring
Jangan terkecoh bila ada penawaran produk dengan harga miring. Penawaran ini biasanya muncul di situs lelang atau situs-situs palsu. Tujuannya masih tetap sama yakni mencuri uang dan informasi pribadi Anda.
10. Scam Amal
Masyarakat yang berjiwa donatur menjadi sasaran scammer selanjutnya. Via telepon atau e-mail, mereka berpura-pura meminta uang Anda untuk disumbangkan pada yayasan veteran atau yayasan lain yang bergerak di bidang kemanusiaan.
11.Unduhan Berbahaya Bertema Liburan
Jangan terpedaya oleh screensaver bertema liburan, jingle dan animasi menarik untuk diunduh. Ini merupakan cara paling mudah bagi para scammer untuk menyebarkan virus dan ancaman komputer lain, terutama saat link tersebut datang dari e-mail atau IM teman Anda.
12. Kerentanan pada Koneksi Wi-Fi Hotel dan Bandara
Hati-hati dalam memakai jaringan publik karena hacker sering menyusup via jaringan ini. Bagi yang akan melakukan perjalanan, sebisa mungkin hindari mengakses akun bank Anda saat sedang di hotel atau bandara. Memberikan nomor kartu kredit saat online di tempat umum berWi-Fi adalah aksi yang sangat riskan pencurian.
Sumber: MSNBC

Post a Comment

1Comments

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

  1. Nah, 60.000 Facebooker Korban Kasus Scam

    December 10, 2010 in Headline, Update & Tips by Tim Internet Sehat

    Siapa yang tak kenal Facebook, situs sejuta umat yang masih saja hype dan sukses melindas situs pertemanan sebelumnya, Friendster. Namun tidak seperti Friendster, situs besutan Mark Zuckerberg ini tidak memiliki layanan atau aplikasi yang memungkinkan Facebooker (sebutan untuk pengguna Facebook) melihat siapa saja yang telah menengok profile mereka. Oleh karena itu, jangan sampai Anda terjebak jika ada iming-iming berkedok kemampuan tersebut.

    Sebuah perusahaan peneliti keamanan Sophos baru-baru ini merilis memo mengenai aplikasi gadungan yang merebak di Facebook, di mana aplikasi ini tak lain adalah bentuk dari scam (penipuan). Aksi tipuan ini mencoba menggoda Facebooker untuk mengklik link yang disediakan sehingga pengguna masuk jebakan mereka.

    Dengan menampilkan pesan seperti “OMG…I Can’t believe this actually works! Now you can really see who viewed your profile!”, pelaku berhasil menjebak sekitar 60.000 menjadi korban scam. Mereka digiring menuju halaman situs yang isinya meminta ijin pengaksesan profile Facebook oleh aplikasi tersebut.

    Keberadaan aplikasi tentang kemampuan melihat Facebooker lain yang mampir di profile pemilik itupun dibantah oleh perwakilan Facebook, yang mengatakan bahwa semua ini hanya tipuan.

    Lantas, apa bahaya yang mengintai para korban? Ternyata scam tersebut memiliki resiko pencurian data pribadi oleh tangan-tangan usil dan memungkinkan si pelaku mengambil alih kontrol akun si korban dan memanfaatkannya untuk tujuan buruk. Nah, jika Anda tidak ingin menjadi korban scam, alangkah baiknya jika berhati-hati ketika ingin menambah aplikasi baru dalam Facebook Anda. Pastikan Anda hanya menjajal aplikasi yang terpercaya. Jangan lupa juga untuk mengecek persyaratan apa saja yang mereka minta.

    Namun jika Anda sudah terlanjur terjebak scam, sebaiknya Anda segera menghapus referensi dari News Feed dan menghapus pengaksesan aplikasi tersebut dengan mengatur settingan pada menu Account | Privacy Settings | Applications and Websites.

    Sumber: Cnet

    [dew/ Tim Internet Sehat]

    ReplyDelete
Post a Comment