Citizen Journalism |
Serba Cepat dan Akurat
Sebagai
satu-satunya media yang tidak membutuhkan kertas untuk menyuguhkan
berita pada pembacanya, sebagai media yang tidak membutuhkan penyiar
untuk menyiarkan berita pada pendengarnya, dan sebagai media yang tidak
membutuhkah presenter untuk membacakan berita pada pemirsanya, media
on-line tampil dengan gayanya yang khas seperti moto TV-One yaitu “Terdepan Dalam Mengabarkan”.
Andai
saya jadi wartawan media cetak, mungkin saya akan membuat berita
sebagus dan sedetail mungkin, karna memang disitulah letak
keunggulannya. Andai saja saya jadi wartawan radio, saya akan membuat
berita yang enak didengar oleh pendengar radio tempat saya bekerja. Dan
seandainya saya menjadi wartawan atau reporter TV saya akan berusaha
mendapatkan berita dan gambar yang bagus demi kepuasan pemirsa saya.
Namun…jika saya menjadi wartawan media on-line, maka moto dalam kinerja
saya yang akan saya tanamkan untuk diri saya sendiri adalah “Serba Cepat dan Akurat” dalam menyuguhkan berita hangat pada on-line news readers saya.
Mengapa
harus serba cepat dan akurat? Pertama, karena saya tidak ingin
menyalahi kodrat dari media on-line yang ditakdirkan untuk menjadi
penyaji berita paling cepat diantara media-media yang ada. Kedua,
karena sebuah berita yang ditampilkan berkaitan dengan kepentingan
khalayak maka keakuratan sebuah berita menjadi fardu ain bagi saya,
sehingga dengan demikian dapat menjegah kebingungan masyarakat ataupun
ambigualisme dari berita yang saya tulis.
Bagaimana
cara saya untuk bisa serba cepat dan akurat? Untuk kecepatan dalam
memperoleh informasi yang jelas saya akan menggunakan sarana-sarana
yang cepat, misalnya dalam menggunakan ponsel saya akan memilih
operator yang paling banyak sinyal dengan suara yang jernih,
dikhawatirkan jika sinyal putus-putus maka informasi yang diperoleh
dari responden jadi tidak jelas, sehingga membuat isi berita tidak
akurat.
�
Selain
itu saya juga akan menjalin jaringan dengan para wartawan dari berbagai
media, sehingga tidak ketinggalan dengan perkembangan berita. Observasi
ke TKP juga otomatis saya lakukan untuk memperoleh keakuratan data
sebagai bahan berita saya.Dan yang terakhir penggunaan modem yang
speednya tinggi tentu akan saya tentukan juga demi cepat
tersampaikannya berita-berita yang saya tulis kepada para pembaca setia
berita On-line.
Begitulah
cara saya dengan bayangan saya jika saya menjadi wartawan atau jurnalis
media on-line. Keber “andai” an ibarat mimpi, jadi jika suatu saat
nanti saya menjadi seperti apa yang andaikan di atas, mungkin saya akan
punya cara lain untuk bisa lebih serba cepat dan akurat.
*penulis adalah mahasiswi Universitas Islam Jember dengan NIM 08.034.10.0003
�Penulis : laylatul munawaroh
Email : la_zahra88@yahoo.com
Ferry Arbania , Sahabat Indonesia