Saat Cinta Tak lagi bertasbih

FERRY ARBANIA
By -
0

by: Ferry Arbania

Cinta telah tumbuh diakar hati yang memar
Derai gerimis mengantarkan api pada sebuah keterasingan
...Ketika tak seorangpung menemukan kesendirianku
Tinggal wajah ku yang llapuk dimangu resah

Akankah kau hadir menyampaikan salam rindu untukkuKekasih,
seberapa jauh ketakutan itu muncul
Ketika ruang dan waktu menepis pertemuan cinta

Aku kan kembali pada resahku
Lantaran kutahu kau tak lagi sendiri
Tapi hari ini aku tak ingin jadi pecundang
Dari kamar-kamrar kecil yang menghidupkan pengharpan

Disinilah aku membedah jendela waktu
Melihatmu terhuyung-huyung melawan angin
Lalu lari terbirit mengejar pukauYang nyalang bersam pecahan kabut
diwajahmu

Tersenyumlah kekasih,
meski sebatas mimpi
Ku tak ingin kau tenggelam dan larut dalam mabukku
Biarlah kusimpan sendirii tarian ilusi
Sambil mengekalkan sejarah yang telah menfosil di sela degup jantungmu
Sebab kemarau telah merontokkan aksara hidup kita
Dan malam datang menganyam daun mimpi yang kita sakralkan.

[Minggu, 04 April 2010]

Post a Comment

0Comments

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Post a Comment (0)