by: Ferry Arbania
by: Ferry Arbania
di tempat ini kutemukan kembali
absensi mesin puisi
hingga tak terjangkau
seberapa kuat kapasitas memory
serta kelengkapan fitur canggihnya sebuah arti
orang bilang puisi bukanlah teknologi mesin digital
yang memerlukan USB Flash Disk
web Server
Schedule Bell
banyak juga yang bilang
puisi mu
puisiku
adalah mesin canggih sidik jari
sekarang aku bilang
puisi bukanlah SMS messege
tidak juga layar TFT LCD inch full color
yang hanya diplototi setelah dan hampir datang bulan gaji
puisi adalah suara Tuhan
kemenangan hati mengungkap kebenaran
lantas,
siapakah yang menentukan masa depan puisi?
penyairkah
atau harga-harga disebuah transaksi percetakan..???
sanggar kopi madura, 13 sept.2010
Post a Comment
0Comments
3/related/default
Ferry Arbania , Sahabat Indonesia