Usai Kemerdekaan
By -
August 23, 2010
0
by: Ferry Arbania
65 tahun Indonesia menangis dalam kobaran api merdeka
Pahlawan revolusi dan reformasi abad ini
Senantiasa melahirkan prasangka maut dan kekuasaan
Yang berderet-deret diantara kursi para penguasa
Jangan kibarkan bendera itu didepan rumah kemiskinanku
apalagi memaksa kami berjemur dibawah terik kebiadaban
lantas dibiarkan kesrurupan menagih janji-jani
lantas apa beda penjajah dengan penguasa
orang asing kita kutuk dengan dalih kemerdekaan
lantas kita yang Indonesia
dengan entengnya menyiksa dan memeras sesama
hak-hak orang miskin tak jarang dibuat dalih untuk memperkaya diri
yatim piatu dan petani yang sengsara
kita Bantu dengan bibit dan pupuk murahan
sementara kita yang pejabat
makin hari kian tambah serakah
gonta ganti mobil mewah
sebagian lain pasang tampang wibawa
lalu berkata-kata didepan media
sambil beretorika kesejahteraan semu
mari kita usir tikus-tikus Negara di negeri ini
dengan darah yang masih merah
lalu pekikkan kemerdekaan sempurna
“Indonesia merdeka dari koruptor yang lintah”
berjatuhan dalam ajal perjuangan
Bambu runcing dan paku maut yang tak berujung
Astaghfirullah..!!
Ferry Arbania , Sahabat Indonesia