by: Ferry Arbania
Tak dapat kulukiskan
saat malam berwajah api
sekerat daging dan kain kafan
mengecutkan berang dan emosi didada
mata hati, mata jiwa,
jiwa dahaga, jiwa layu
menarilah.........
berpuisilah dengan sajak-sajak Tuhanmu
tanamkan cinta dengan keberanian
lalu pasrah dalam petunjuk maut yang mendekat.
3/related/default
dipersimpangan yang lindap, Tuhan mengendap
ReplyDeletekutebas pedang berkarat dirindu yang senyap
kupinang darah pekat di dada yang megap
dilangit kisah menyingkap, Tuhan datang suguh kasih tak henti
rebahlah didadaKU ujarNYA ..
"Hanya kepasrahan yang bisa mengembalikan cinta pada muara........"
ReplyDelete...hanya jiwa yang tenang,
yang sanggup meminum seteguk cinta dari kasih-Nya....
.....Rini..Mksh ya.....dh mampir di blogku..
sama sama, semoga jiwa jiwa kita dalam tenang dalam terawang Kasih NYA, Amin
ReplyDeleteAmin ya Robbal Alamin..................
ReplyDelete