Kepergian Sajak

FERRY ARBANIA
By -
0

by: Ferry Arbania
Untuk menjadi penyair
sebagian warga memilih pergi dari tanah kampungku yang becek
menuju lantai keramik dan gang malioboro
menanggalkan rayuan pulau garam Madura
mencari lembayung popularitas,
kredibilas dan kelamnya legalitas.

Sementara disini, renyuh lelahku kian memerah sangsi
pakar-pakar puisi, sastrawan dan pujangga silih berganti berseleweran menegur abjad sajak yang kutulis ini.
walau pada kenyataannya, aku menyukai awalan me sebelum tuju, tanggal dan cari.

Lantas bagaimana kuulang lagi menjadi
menuju,
menanggalkan,
serta mencari penyairku yang tak juga pulang-pulang.
06052010/23.10


Post a Comment

0Comments

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Post a Comment (0)