Novel Lasmi

FERRY ARBANIA
By -
0


LASMI by Nusya Kuswantin
Harga: Rp. 42.000,-

Lasmi adalah novel berlatar sejarah yang berkisah tentang keluarga muda di masa ketika Presiden Sukarno menyerukan konfrontasi dengan negara tetangga Malaysia dan mengatakan “Go to hell…” kepada Amerika Serikat.Adalah seorang suami yang menceritakan aktivitas istrinya sebagai kader Gerwani, organisasi kaum perempuan yang dianggap ikut terlibat dalam Gerakan 30 September 1965; mulai ia mendirikan Taman Kanak-kanak hingga memilih menyerahkan diri untuk dieksekusi mati.
Diawali pada Pemilihan Majelis Daerah tahun 1957 di sebuah desa di Malang (Jawa Timur) dan diakhiri awal tahun 1966.Novel ini memberikan gambaran sekilas tentang suatu masa yang paling berdarah di negeri ini pasca-kemerdekaan (1945): pembantaian paling berdarah terhadap aktivis berhaluan komunis. ☼☼☼
“Lasmi, aktivis desa yang berusaha memajukan pendidikan dan pengetahuan warganya kemudian terbawa semangat zaman menjadi tokoh organisasi perempuan Gerwani. Ketika kudeta September 1965 meletus dan para anggota/simpatisan partai komunis dibantai di Pulau Jawa, Lasmi sempat mengungsi dan menyelamatkan diri sebelum ia kemudian menunaikan takdirnya sendiri. Sebuah novel yang turut memperkaya khazanah sastra, sejarah, dan kemanusiaan bangsa kita yang paling mengenaskan.”—Noorca M. Massardi, novelis, pewarta.


Lasmi adalah novel berlatar sejarah yang berkisah tentang keluarga muda di masa ketika Presiden Sukarno menyerukan konfrontasi dengan negara tetangga Malaysia dan mengatakan “Go to hell…” kepada Amerika Serikat.Adalah seorang suami yang menceritakan aktivitas istrinya sebagai kader Gerwani, organisasi kaum perempuan yang dianggap ikut terlibat dalam Gerakan 30 September 1965; mulai ia mendirikan Taman Kanak-kanak hingga memilih menyerahkan diri untuk dieksekusi mati.Diawali pada Pemilihan Majelis Daerah tahun 1957 di sebuah desa di Malang (Jawa Timur) dan diakhiri awal tahun 1966.Novel ini memberikan gambaran sekilas tentang suatu masa yang paling berdarah di negeri ini pasca-kemerdekaan (1945): pembantaian paling berdarah terhadap aktivis berhaluan komunis.

Post a Comment

0Comments

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

Post a Comment (0)