Terimakasih Sudah Mengunjungi Blog Saya. Mohon Maaf Jika Ada Kesalahan, baik dalam penuisan maupun kutipan, dll. Saran dan Koreksi silahkan kirim ke email saya: ferry.arbania@gmail.com

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Sabtu, Juli 12, 2025

Harmoni Zaman: NU Online, Kecerdasan Buatan, dan Ruh Aswaja

|Ferry Arbania|
Arus informasi yang terus bergelombang, terpantullah pandangan seorang pengembara ilmu dan hikmah, Muhammad Najib Azca, bahwa NU Online adalah pelita yang menerangi kegelapan, media Islam yang paling menonjol di bumi pertiwi ini. 


Ia ibarat penabuh genderang kebenaran yang tak henti mengumandangkan informasi mutakhir, sekaligus menyiramkan kesejukan edukasi yang mencerahkan, menuntun umat dalam menyingkap berbagai problematika sosial dan keagamaan, sesuai dengan khazanah ajaran Nahdlatul Ulama



Bagi Najib, NU Online adalah nadi utama yang mengalirkan pesan-pesan agama yang sarat kedamaian, moderasi, dan kemuliaan adab kepada khalayak luas, sebuah pencapaian agung yang patut disyukuri, mewakili wajah hakiki Nahdlatul Ulama.

Najib, seorang pengamat yang telah lama bergumul dengan dinamika media sejak era Orde Baru, mengisahkan bagaimana NU Online telah menapaki jalan transformasi, menjelma menjadi media arus utama. 



Ini adalah buah dari kerja visioner para perintisnya sejak tahun 2003, yang dengan mata batin mereka yang jernih, telah melihat masa depan teknologi sebagai lahan subur bagi dakwah dan penyebaran kabar. 


Ketika ia merajut kata dalam bukunya di tahun 2019, yang mengulas peran Nahdlatul Ulama dalam perdamaian dan demokrasi, ia menyaksikan betapa fundamentalnya peran NU Online. 


Ia adalah kanal yang tak ternilai, mewartakan pesan-pesan agama yang berkarakter damai, penuh adab, menjadi wajah yang memesona dari NU di mata publik.



Tanpa kehadiran NU Online, Nahdlatul Ulama mungkin hanya akan berselimut prasangka di benak publik. Namun, NU Online telah mengemban amanah sebagai jembatan yang menghubungkan denyut nadi dinamika internal NU dengan denyut nadi masyarakat luas. 


Setiap kabar yang mengalir dari NU Online adalah cerminan dinamika yang luar biasa, sebuah progresivitas yang tak kenal lelah, keberanian merangkul jalan-jalan baru, mengimplementasikan nilai-nilai luhur dalam balutan modernitas dan globalisasi. 


Ia adalah kanal yang amat penting dalam mengabarkan semua itu ke hadapan khalayak.




Terkait dengan arus deras kemajuan teknologi, Najib menyoroti bagaimana dunia jurnalisme tak akan luput dari disrupsi. 


Namun, NU Online, dalam pandangannya, telah menunjukkan keberanian seorang kesatria, sebuah institusi yang tak gentar membuka diri terhadap inovasi. 


Kehadiran NU Online yang kian meluas, kian menebar manfaat, tak lain karena ia telah akrab dengan kanal-kanal teknologi terkini. Ia adalah wujud nyata dari keberanian sebuah institusi yang merangkul perkembangan, menyambut inovasi.


 Kita, demikian tutur Najib, tak boleh menutup diri dari teknologi; justru harus merengkuhnya, menjadikan kecerdasan buatan (AI) sebagai mitra sejati, bukan musuh yang harus dihindari.


Najib, yang juga seorang sosiolog dari UGM, memandang teknologi AI dalam dunia jurnalisme sebagai alat bantu yang meringankan, laksana tangan yang cekatan dalam mengumpulkan data atau informasi awal. 


Namun, ia dengan tegas mengingatkan bahwa peran utama, sentuhan akhir, tetaplah berada di tangan jurnalis. 


AI hanyalah sarana, pengumpul kepingan informasi, namun ruh dan jiwa sebuah berita, keputusan akhir tentang kebenaran dan makna, ada pada jurnalis. 



Dengan bertambahnya usia NU Online yang kini genap 22 tahun, harapan terlantun agar ia terus menghadirkan informasi yang aktual, dengan nalar kritis yang tajam, dan tak henti berinovasi seiring gelombang kemajuan teknologi. 


NU Online, sebuah entitas yang tak pernah surut semangatnya, akan terus membuka diri untuk inovasi, terus-menerus mengembangkan dirinya sebagai kanal yang mewartakan kebenaran kepada publik dan seluruh penjuru dunia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ferry Arbania , Sahabat Indonesia

اَللّٰهُمَّ انْفَعْنِيْ بِمَا عَلَّمْتَنِيْ وَ عَلِّمْنِيْ مَا يَنْفَعُنِيْ وَ زِدْنِيْ عِلْمًا

Foto saya
Sumenep, Jawa Timur, Indonesia
JuRnAlIs yAnG SuKa NuLiS pUiSi

Jurnal Pesantren

Sahabat Indonesia

Ruang Diskusi