|Ferry Arbania| Dalam kosmologi Islam, peran \u003cb\u003e Malaikat Jibril\u003c/b\u003e adalah sentral dan fundamental. Ia bukan sekadar utusan, melainkan sang pembawa wahyu, jembatan suci antara \u003ci\u003e Lauhul Mahfuzh\u003c/i\u003e (Lembaran Terpelihara) dan hati para nabi, khususnya Nabi Muhammad SAW. …
Read more »Pesantren Media - Dhalem Temor
Cermin Malam Kiai Sahli: Merengkuh Jejak Cinta dan Luka di Wajah Bumi
(Tafsir Sajak untuk Puisi "Selamat Malam Bumi" Karya Dr. KH. Sahli Hamid, M.Pd.I ) [Oleh: Ferry Arbania] Dari Kanan: Dr. KH. Sahl...

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Jumat, Juli 11, 2025
Dakwah Digital: Keniscayaan Era Kiai dan Ibu Nyai di Ranah Medsos
|Ferry Arbania| \u003cb\u003e Era\u003c/b\u003e digital telah merentangkan jangkauan komunikasi hingga ke setiap sudut ruang publik, meresapi sendi-sendi kehidupan masyarakat. Dalam konteks ini, \u003cb\u003e media sosial (medsos)\u003c/b\u003e tak lagi sekadar platform interaksi personal, melainkan sebuah meda…
Read more »Buka Gembok Rasa Malu, Blogspot.com Mengantarkanmu ke Dunia Menulis (Mengurai Mitos Domain Berbayar)
\u003cb\u003e\u003c/b\u003e\u003cb\u003e FerryArbania-\u003c/b\u003e Tidak ada yang lebih menyesakkan hati daripada melihat sebuah potensi terpendam, sebuah suara yang ingin bersuara, namun terbelenggu oleh rasa malu yang tak beralasan. Di era digital ini, keinginan untuk \u003cb\u003e mengekspresikan diri melalui blog\u003c/b\u003e beg…
Read more »Odyssey Aksara: Dari Plato ke 'Binatang Jalang', Puisi dan Jiwa yang Tak Padam
[Ferry Arbania] Kita mengenal puisi sebagai pelipur lara, sebuah taman sunyi tempat aksara bersemi, menyuguhkan keindahan yang tak terhingga. Namun, lebih dari sekadar eloknya diksi dan merdunya irama, puisi adalah cawan yang menampung segala resah. Ia men…
Read more »Kamis, Juli 10, 2025
Pesona Istri Diusia 40: Memantik Gairah, Menjelajah Indahnya Nafkah Batin
[Ferry Arbania] Lentera Kehidupan Batin Wanita Menjelang Usia 40: Sebuah Renungan dalam Bingkai Keluarga yang Harmonis. Adakalanya batin kita berbisik, bertanya tentang perjalanan hidup, utamanya ketika tirai usia menjelang 40 tahun mulai tersingkap. Bena…
Read more »Samudra Rasa dan Tiang Ruh: D. Zawawi Imron Mengurai Pancasila sebagai Jantung Iman
|Oleh: Ferry Arbania| Di jantung Tegalboto, di kubah ilmu Universitas Jember, bersemayamlah sebuah orasi yang melampaui batas waktu dan ruang. Pada 20 Juni, dalam semarak Bulan Pancasila, bukan sekadar seorang penyair yang berdiri di podium Gedung Soedjarw…
Read more »Cermin Malam Kiai Sahli: Merengkuh Jejak Cinta dan Luka di Wajah Bumi
\u003cb\u003e (Tafsir Sajak untuk Puisi \u0026quot;Selamat Malam Bumi\u0026quot; Karya Dr. KH. Sahli Hamid, M.Pd.I ) \u003c/b\u003e\u003cb\u003e [Oleh: Ferry Arbania]\u003c/b\u003e\u003cb\u003e\u003c/b\u003e \u003cb\u003e\u003c/b\u003e Ada kalanya, puisi tak sekadar untaian kata, melainkan sebuah cermin. Cermin yang tak hanya memantulkan bayangan, tetapi juga jiwa yang terse…
Read more »