Showing posts from April 4, 2010

Do'a Pikun Politisi

by: Ferry Arbania Menikahlah calon menantuku, sebab langitmu sudah menua, dan pucuk-pucuk bambu itu sudah memutih …

Read Now

No title

by: Ferry Arbania Cinta telah tumbuh diakar hati yang memar Derai gerimis mengantarkan api pada sebuah keterasinga…

Read Now

Di gerbang senja

by: Ferry Arbania Di gerbang senja Kusam langit menidurkan lelah Langit beratap…

Read Now

DEGUP BIBIR

by. Ferry Arbania Barangkali ini adalah awal yang indah untuk pertemanan kit…

Read Now

Selimut Pengantin

by: Ferry Arbania Jangan menangis lagi istriku Malam sudah larut dalam kelam B…

Read Now

Kesaksian Jablai

by: Ferry Arbania Menatap matahariku yang terbit dari lumut negeri berpasang-pa…

Read Now

Tanah Zdikir

by. Ferry Arbania Denyut nafas zdikir Aroma padang pasir Kilau sejarah berbunga-bunga rindu Laksana genderang per…

Read Now

Begitu Dekat

Begitu Dekat by. Ferry Arbania Ruas waktu tak bertepi Kaki langit mengulurkan…

Read Now

AROMA TERAKHIR

by: Ferry Arbania Ketika maut menampakkan rautnya Kau Tak kan lagi bisa kompromi Hutan mengerang dalam kepungan do’…

Read Now

LALILU API

by: Ferry Arbania Tengadah aku di telunjukmu Menahan getir sambal kehidupan Lauk pauk rasa yang kau sajikan tak sA…

Read Now

No title

Kau tak mungkin serius dengan rasa ini.. biarkan aku terbang bersama mimpiku malam ini akh.......

Read Now

Perempuan Diujung Lidah

Tujuh tahun sudah  Rama bekerja sebagai penyiar radio terkemuka di pulau Madura. Sejak lulus kuliah, tanpa sengaja t…

Read Now

Di Ujung Yang Basah

by: Ferry Arbania Dari ujung ke ujung lidahmu menari dalam kalimat puisiku menjilat sari kata dan makna mencabik …

Read Now

PeReMpUaN SaMA SaJA

perempuan sama saja tidurpun sama di lelap makan diatas lapar dan ditutup dengan segelas cinta yang hanyut peremp…

Read Now

No title

Malam ini aku benar-benar ingin menangis dan kembali pada lentik jemarimu yang setia meremas penatku. Aku ingin kemba…

Read Now
Load More No results found